Berita

Boeing/Foto: AP

Bisnis

Boeing Mundurkan Target Produksi 737 MAX ke Maret 2025

RABU, 11 SEPTEMBER 2024 | 07:20 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Boeing akan menunda produksi utama untuk 737 MAX selama enam bulan.  

Dalam pengumumannya kepada para pemasok, Boeing meminta para pemasok suku cadangnya untuk menahan produksi terlebih dahulu.

Jadwal baru ini menetapkan target produksi mencapai 42 jet per bulan dari yang awalnya di September 2024 menjadi Maret 2025. 


Penyesuaian ini menyoroti tantangan yang dihadapi Boeing dalam meningkatkan produksi jet terlarisnya.

Boeing telah berjuang untuk memulihkan produksi pesawat penumpang lorong tunggal teratasnya karena pemeriksaan keselamatan dan peraturan tambahan sejak panel pintu terlepas secara dramatis dari jet 737 MAX di udara pada Januari.

Meskipun jadwal induk tersebut merupakan sinyal permintaan, namun itu bukanlah target produksi resmi. Boeing belum mengubah target produksi pesawat resminya, yang mengharuskan 38 jet MAX per bulan pada akhir tahun 2024, naik dari sekitar 25 jet per bulan pada Juli.

Seorang juru bicara Boeing mengingatkan lagi apa yang disampaikan CFO Brian West pada akhir Juli.

"Pada jadwal induk, kami terus melakukan penyesuaian sesuai dengan kebutuhan dan mengelola pemasok demi pemasok berdasarkan tingkat persediaan," kata West beberapa Waktu lalu, dikutip dari Reuters, Rabu (11/9).

Dalam upaya untuk menyesuaikan diri dengan produksi Boeing yang lebih rendah, pemasok Spirit AeroSystems pada Agustus untuk sementara menurunkan produksi bulanan badan pesawat 737 MAX menjadi 21 per bulan dari 31, mengurangi permintaan suku cadang dari rantai pasokannya sendiri. 

"Kami melakukan penyesuaian tingkat pengiriman dan produksi dengan pemasok kami sesuai dengan perjanjian pemasok kami," terang juru bicara Spirit AeroSystems Joe Buccino. 

Dua sumber, yang bekerja untuk pemasok, mengatakan perubahan Boeing pada target internal telah mempersulit mereka untuk memperkirakan dan merencanakan produksi.

Mengelola pemasok secara efektif merupakan kunci bagi Boeing dan pesaingnya, Airbus, yang keduanya ingin meningkatkan produksi untuk memenuhi permintaan perjalanan.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya