Berita

Ilustrasi masyarakat Pakistan mengambil air minum yang terkontaminasi.

Dunia

Pakistan Hadapi Masalah Air yang Terkontaminasi

MINGGU, 08 SEPTEMBER 2024 | 10:04 WIB | LAPORAN: JONRIS PURBA

Semua sampel air yang dikumpulkan dari kota Gilgit yang indah terkontaminasi sehingga tidak layak untuk diminum. Demikian pula, sampel air dari dua kota di Sindh Mirpurkhas dan Shaheed Benazirabad juga sama sekali tidak aman untuk dikonsumsi manusia.

Menurut rincian yang disajikan oleh Kementerian Sumber Daya Air di Majelis Nasional Pakistan, 94 persen air minum di Multan, 93 persen di Karachi, dan 92 persen di Badin terkontaminasi.

Selain itu di Bahawalpur, 76 persen air tercemar, sementara 83 persen air di Sargodha, 59 persen di Faisalabad, dan 60 persen di Sheikhupura tidak layak untuk diminum.

Di Abbottabad dan Khuzdar, 55 persen air terkontaminasi, sementara di Loralai dan Quetta, 59 persen. Di Hyderabad, 80 persen, Sukkur 67 persen, dan Muzaffar 70 persen air minum tidak aman.

The Express Tribune melaporkan, dalam tanggapan tertulisnya, kementerian tersebut mengatakan Dewan Penelitian Sumber Daya Air Pakistan (PCRWR) secara teratur memberikan hasil pemantauan air ke provinsi-provinsi di seluruh negeri.

Setelah Amandemen ke-18, tanggung jawab untuk menyediakan air minum yang aman dan meningkatkan kualitasnya berada di tangan provinsi-provinsi.

Sebuah laporan yang diterbitkan di The Express Tribune November lalu mengungkapkan bahwa air keran yang dipasok ke penduduk Karachi, kota terbesar di negara itu, sangat terkontaminasi dan tidak layak untuk dikonsumsi manusia.

Laporan tersebut, yang mengutip analisis kimia yang dilakukan di laboratorium Karachi Water and Sewerage Corporation (KWSC), menunjukkan bahwa sampel air yang dikumpulkan dari kota tersebut mengandung E. coli, bakteri koliform, dan patogen berbahaya lainnya dalam air keran.

Tim KWSC mengumpulkan 137 sampel air dari berbagai lingkungan kota untuk analisis kimia. Sekitar 90 persen dari sampel ini kekurangan klorin, menurut laporan laboratorium. Kekurangan klorin ini mungkin menjelaskan mengapa 11 orang meninggal karena amuba pemakan otak, Naegleria fowleri, tahun lalu.

Laporan laboratorium tersebut juga menyoroti bahwa sampel air yang diambil dari Faqir Muhammad Goth di distrik Malir di kota tersebut mengandung patogen berbahaya seperti E. coli dan Vibrio cholera, yang membuat air tersebut tidak layak untuk diminum atau dimasak. Bakteri ini biasanya terkait dengan pencemaran limbah, sementara bakteri coliform? yang terkait dengan limbah manusia dan hewan?juga terdeteksi dalam air keran.

Populer

Aktivis Demo di KPK, Minta Menteri Trenggono Ditangkap

Jumat, 30 Agustus 2024 | 15:17

Parpol Dilarang Tarik Dukungan, Peluang Anies Hampir Pupus

Kamis, 29 Agustus 2024 | 09:49

Jemaah Suruh RK Turun dari Panggung Haul Mbah Priok

Senin, 02 September 2024 | 09:22

Slank sudah Kembali ke Jalan yang Benar

Sabtu, 07 September 2024 | 00:24

PDIP Dikabarkan Usung Anies di Pilkada Jabar, Begini Respons Puan

Kamis, 29 Agustus 2024 | 12:56

Akun Kaskus Fufufafa yang Hina Prabowo Diduga Gibran, Grace Natalie: Dipastikan Dulu

Rabu, 04 September 2024 | 04:44

Begini Respons Gerindra soal Anies Gagal Nyagub di Jakarta

Kamis, 29 Agustus 2024 | 18:06

UPDATE

Jubir Anies Usul Pilkada Jakarta Disiapkan Kotak Kosong

Senin, 09 September 2024 | 02:00

Buka MTQ ke-30, Jokowi Bicara Media Konvensional Terdesak Medsos

Senin, 09 September 2024 | 01:47

Prabowo Potensi Jadi Penguasa Absolut

Senin, 09 September 2024 | 01:21

Gerakan Anak Abah Bentuk Perlawanan Pemilih di Jakarta

Senin, 09 September 2024 | 01:06

Mekanisme Pengembalian Kerugian Lebih Penting daripada Sanksi Pidana

Senin, 09 September 2024 | 00:41

'Raja Jawa' Seenaknya Permainkan MK hingga DPR

Senin, 09 September 2024 | 00:13

Ceramah Habib Rizieq soal Kunjungan Paus Fransiskus Menenangkan

Senin, 09 September 2024 | 00:02

Puput Novel Pernah Jadi Kader Golkar, PPP dan PAN

Minggu, 08 September 2024 | 23:41

10 Instansi Ini Sepi Peminat CPNS 2024

Minggu, 08 September 2024 | 23:32

Artis Senior Puput Novel Meninggal Dunia

Minggu, 08 September 2024 | 23:03

Selengkapnya