Berita

Ilustrasi/RMOL-Erin

Bisnis

Meskipun Berisiko, 47 Persen Masyarakat Percaya Investasi Digital Lebih Untung

SENIN, 02 SEPTEMBER 2024 | 09:16 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Tren investasi di Indonesia menunjukkan peningkatan yang signifikan di tengah era digital saat ini. 

Dalam studi Populix bertajuk “Unlocking Insights into Digital Investment Trends”, ditemukan bahwa 47 persen responden percaya Investasi Digital dapat lebih menguntungkan dibandingkan investasi secara konvensional, seperti tabungan dan deposito.  

Laporan tersebut juga mengungkapkan di mana mayoritas (55 persen) responden memiliki pemahaman mendasar seputar investasi digital, terutama pada instrumen reksa dana dan saham. 


Survei dilakukan secara online terhadap total 1.024 responden, laki-laki dan perempuan berusia 17-55 tahun di Indonesia.

Di sisi lain, 44 persen responden mengaku masih memiliki pengetahuan yang terbatas, dan 14 persen responden lainnya mengatakan sama sekali tidak mengetahui perbedaannya.

Sama seperti investasi konvensional, investasi digital juga memiliki risiko. Responden menyatakan bahwa mereka memahami risiko investasi digital, meskipun dengan tingkat pengetahuan yang berbeda-beda. 

Co-Founder dan CEO Populix, Timothy Astandu, mengatakan peningkatan tren investasi digital membutuhkan dukungan tidak hanya dari platform investasi yang terpercaya, tetapi juga dari literasi keuangan, khususnya terkait aktivitas investasi. 

Dengan pemahaman yang lebih komprehensif, semakin banyak orang akan merasa percaya diri untuk mengeksplorasi investasi digital.

“Penyederhanaan konsep investasi yang kompleks akan mendorong inklusi keuangan yang lebih luas, memungkinkan lebih banyak orang membuat keputusan yang tepat sesuai dengan tujuan keuangan mereka di era ekonomi digital saat ini,” katanya, dikutip Senin (2/9). 

KSEI mencatat peningkatan jumlah investor pasar modal mencapai 11 persen (ytd), dari 12,17 juta investor pada tahun 2023 menjadi 13,45 juta investor sampai dengan 9 Agustus 2024. 

Di tengah pertumbuhan positif tren investasi ini, generasi muda menyumbang peran besar. Menurut data KSEI, 54,96 persen investor individu berusia di bawah 30 tahun. 

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya