Dewan Pimpinan Cabang Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia Jakarta Utara (Depicab Soksi Jakut) di Kantor Kejaksaan Negeri Jakarta Utara (Kejari Jakut) Dandeni, SH., MH di Jakarta, Jumat (30/8)/Ist
Dewan Pimpinan Cabang Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia Jakarta Utara (Depicab Soksi Jakut) diterima audiensi dengan Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Utara (Kejari Jakut) Dandeni, SH., MH di Jakarta, Jumat (30/8).
Dalam kesempatan ini, Ketua Soksi Jakarta Utara Rouli Turedo Octara Rajagukguk didampingi Sekertaris Gozali Saputra, Bendahara Alex Sutiono Paiman, Ketua Bidang Pemuda dan Olah Raga Muhammad Rizky Novriandy dan Ketua Bidang Ketenagakerjaan Kristo Forusnusa.
Sekretaris Jakarta Utara Gozali Saputra mengapresiasi kinerja Kejari Jakut dalam memberantas korupsi terutama di wilayah kerjanya.
Gozali pun membeberkan ada dugaan transaksi ilegal sarang burung walet yang berpotensi merugikan negara.
"Kita sangat apresiasi, dan berharap Kejaksaan Negeri Jakarta Utara dapat mengungkap transaksi ilegal ekspor impor sarang burung walet yang terjadi di Penjaringan Jakarta Utara, yang berpotensi merugikan negara puluhan miliar di setiap transaksinya," jelas Gozali.
"Soksi siap memberikan data-data sebagai bukti pendukung atas transaksi ekspor impor ilegal sarang burung walet di Penjaringan Jakarta Utara," tegasnya.
Sementara itu, Ketua Soksi Jakarta Utara Rouli Turedo Octara Rajagukguk menyatakan pihaknya siap bersinergi dengan Kejari dalam menjalankan tugasnya.
"Sebagai masyarakat, kami apresiasi atas prestasi Kejaksaan Negeri Jakarta Utara, dan Soksi Jakarta Utara selalu mendukung dan siap bersinergi dengan Kejaksaan Negeri Jakarta Utara dalam pemberantasan korupsi di Jakarta Utara," ujar Rouli.
Ia juga menyampaikan sosok Kepala Kejari Jakut Dandeni, SH., MH yang menurutnya sangat humanis dalam menjalankan tugas.
"Beliau (Dandeni) merupakan sosok yang humanis, humoris namun sangat tegas. Ini bisa dilihat saat beliau masih menjadi Kasubditdumas di Kejaksaan Agung Jampidsus, yang berhasil mengungkap kasus mega korupsi di Kejaksaan Agung,” pungkasnya.