Berita

Partai Keadilan Sejahtera (PKS)/Ist

Politik

PKS Dituduh Partai Pemburu Kekuasaan Gegara Singkirkan Anies

JUMAT, 30 AGUSTUS 2024 | 07:41 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Publik saat ini menganggap bahwa Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bukan lagi partai kader, melainkan partai pemburu kekuasaan.

Hal itu disampaikan Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi merespons pernyataan dari PKS yang dianggap tidak sesuai realita politik, yakni menyarankan Anies Baswedan untuk mendirikan partai politik (parpol) agar dapat mengikuti kontestasi politik.

"Pernyataan PKS DKI ini bisa ditafsirkan sebagai sikap putus asa dan frustrasi karena gagal jadikan Anies Presiden pada Pilpres 2024," kata Muslim kepada Kantor Berita Politik dan Ekonomi RMOL, Jumat (30/8).

Karena menurut Muslim, pernyataan itu bertentangan dengan realitas politik. Di mana, tanpa jadi ketua umum partai, Joko Widodo bisa 2 kali menjadi presiden dengan dukungan infrastruktur parpol.

"Padahal Joko Widodo bukan pengelola partai politik, hanya by desain. Jokowi diuntungkan dengan dukungan oligarki untuk berkuasa dua periode. Pernyataan kader PKS itu semakin meyakinkan publik PKS bukan partai kader tetapi partai pemburu kekuasaan," tegas Muslim.

Sedangkan Anies Baswedan, kata Muslim, berhadapan dengan kekuatan oligarki parpol dan pemilik modal, sehingga harus disingkirkan atau tersingkir.

"PKS berbalik musuhi Anies di DKI? Atau membuang Anies di DKI karena telah terbeli oleh oligarki dan Istana? Sehingga harus membuang Anies?" kata Muslim.

"PKS yang juga sudah berpengalaman kelola partai selama ini juga gagal menjadikan kadernya presiden kok. Jadi nggak ukuran punya partai lalu bisa jadi presiden," pungkas Muslim.

Populer

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

Asian Paints Hengkang dari Indonesia dengan Kerugian Rp158 Miliar

Sabtu, 15 Februari 2025 | 09:54

Bos Sinarmas Indra Widjaja Mangkir

Kamis, 13 Februari 2025 | 07:44

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

Temuan Gemah: Pengembang PIK 2 Beli Tanah Warga Jauh di Atas NJOP

Jumat, 14 Februari 2025 | 21:40

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Dugaan Tunggangi Aksi Warga Kapuk Muara, Mabes Polri Diminta Periksa PT Lumbung Kencana Sakti

Selasa, 18 Februari 2025 | 17:59

UPDATE

Prabowo Kumpulkan Puluhan Pemred Media di Hambalang, Bahas Isu Terkini

Minggu, 23 Februari 2025 | 11:20

Pemerintahan Prabowo Tegas Tolak Amnesti Bandar Narkoba

Minggu, 23 Februari 2025 | 11:12

Trump Minta Ukraina Kembalikan Dana Bantuan yang Diberikan AS

Minggu, 23 Februari 2025 | 11:12

BPI Danantara Himpun Penghematan Buat Investasi di Hilirisasi

Minggu, 23 Februari 2025 | 11:11

Semoga Putusan Sengketa Pilkada MK Bukan Akibat Tekanan Politik

Minggu, 23 Februari 2025 | 10:57

Kejari Muba Geledah Kantor Pengusaha H Alim

Minggu, 23 Februari 2025 | 10:50

Zulhas Pastikan Stok Pangan Bulan Puasa Aman

Minggu, 23 Februari 2025 | 10:30

Banyak Laporan Dugaan Korupsi Keluarga Jokowi Sudah Masuk KPK

Minggu, 23 Februari 2025 | 10:08

Warga Taman Rasuna Gelar Jalan Sehat Sambut Ramadan

Minggu, 23 Februari 2025 | 09:47

Zulhas soal #KaburAjaDulu: Bentuk Kecintaan Terhadap Negara

Minggu, 23 Februari 2025 | 09:32

Selengkapnya