Berita

Soleman B Ponto/Net

Presisi

Ini Masukan Mantan Kabais untuk Independensi Polri

KAMIS, 29 AGUSTUS 2024 | 02:58 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Di tengah isu revisi UU Polri, Korps Bhayangkara dihadapkan dengan tantangan dalam proses penegakan hukum sekaligus menjaga iklim demokrasi di seluruh Indonesia.

Mantan Kepala Bais (Kabais) TNI Laksda TNI (Purn) Soleman B. Ponto mengurai peran Polri yang begitu rawan dengan pelanggaran proses demokrasi di daerah.

Menurut dia, independensi dan netralitas menjadi tantangan utama Polri dalam mengawal isu-isu demokrasi di daerah jelang perhelatan Pilkada 2024 saat ini.

“Salah satu tantangan utama adalah menjaga independensi dan netralitas Polri dalam menangani kasus-kasus yang melibatkan pejabat daerah, terutama ketika pejabat tersebut memiliki kekuatan politik yang signifikan. Polri harus memastikan bahwa proses penegakan hukum berjalan tanpa intervensi politik,” kata Ponto dalam keterangan yang diterima redaksi, Rabu (28/8).

Lanjut dia, kompleksitas kasus seperti korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan seringkali melibatkan jaringan yang kompleks dan sulit dilacak. 

“Sehingga Polri memerlukan keahlian khusus serta kerja sama lintas lembaga untuk dapat mengungkap dan menindak pelanggaran-pelanggaran ini secara efektif,” imbuhnya.

Tak hanya itu, pengamat intelijen ini menilai Polri juga selalu dihadapkan dengan tekanan publik dan media. 

“Dalam kasus yang menjadi sorotan publik, Polri sering menghadapi tekanan untuk bertindak cepat, yang bisa berpotensi mengganggu proses hukum yang seharusnya berlangsung sesuai dengan prosedur yang berlaku. Oleh karena itu, Polri perlu menyeimbangkan antara tuntutan publik dengan kewajiban menjalankan proses hukum yang adil dan transparan,” jelas dia.

Dalam menjalankan peran pengawasan dan pencegahan, Ponto mengapresiasi langkah Polri melalui program-program seperti Police Goes to School dan Police Goes to Campus

“Polri berusaha untuk meningkatkan kesadaran hukum di kalangan masyarakat, termasuk pejabat daerah, untuk mencegah terjadinya tindak pidana korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan,” jelasnya lagi.

Masih kata Ponto, Polri memiliki keterlibatan yang signifikan dalam penegakan hukum terkait pelanggaran demokrasi di daerah, terutama dalam menangani kasus korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan oleh pejabat daerah. 

“Upaya yang konsisten dalam pengawasan dan pencegahan juga merupakan bagian penting dari peran Polri dalam mendukung proses demokrasi di daerah,” pungkasnya.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

Badai Alfred Mengamuk di Queensland, Ribuan Rumah Gelap Gulita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

DPR Cek Kesiapan Anggaran PSU Pilkada 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 11:36

Rupiah Loyo ke Rp16.300 Hari Ini

Senin, 10 Maret 2025 | 11:24

Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa

Senin, 10 Maret 2025 | 11:22

Presiden Prabowo Diharapkan Jamu 38 Bhikkhu Thudong

Senin, 10 Maret 2025 | 11:19

Harga Emas Antam Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Senin, 10 Maret 2025 | 11:16

Polisi Harus Usut Tuntas Korupsi Isi MinyaKita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:08

Pasar Minyak Masih Terdampak Kebijakan Tarif AS, Harga Turun di Senin Pagi

Senin, 10 Maret 2025 | 11:06

Lebaran di Jakarta Tetap Seru Meski Ditinggal Pemudik

Senin, 10 Maret 2025 | 10:50

Selengkapnya