Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri/Repro
Permintaan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri untuk bertemu Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo hingga kini tak kunjung terealisasi.
Pengakuan tersebut disampaikan Megawati usai pengumuman bakal calon kepala daerah yang diusung PDIP pada Pilkada 2024.
"Saya sudah bilang mau ketemu Kapolri saja sampai hari ini tidak diterima. Ya biarin dah. Kapolrinya rada-rada gemetar kali," kata Megawati di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (26/8).
Megawati heran dengan sikap Kapolri ini. Padahal, ajakan pertemuan tersebut hanya ingin meminta penjelasan soal langkah hukum kepolisian memanggil anak buahnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
"Loh iya, ngapain sih orang (mau) menerima saya aja, saya enggak makan orang kok. Saya mau nanya, saya ingin tahu argumentasinya beliau," tegas Megawati.
Permintaan bertemu Kapolri juga ditegaskan Megawati sebagai seorang warga negara Indonesia yang memiliki hak sama dengan rakyat lainnya.
"Kenapa saya enggak boleh punya hak yang sama. Kenapa yang diambil hanya Pak Hasto saja," tegas Megawati.
Hasto sebelumnya sempat dipanggil Polda Metro Jaya dalam kasus dugaan tindak pidana penyebaran berita bohong terkait
statement-nya di sebuah stasiun televisi. Tidak hanya di Polda Metro Jaya, Hasto juga diduga terseret dua kasus yang ditangani KPK, yakni kasus DJKA dan suap melibatkan buronan Harun Masiku selaku mantan Caleg PDIP.