Foto Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI), Teguh Santosa (paling kanan)/Ist
Tidak kurang dari 100 pemimpin organisasi wartawan dan media dari seluruh dunia akan menghadiri Belt and Road Journalist Forum (BRJF) 2024 yang diselenggarakan All China Journalist Association (ACJA) di Chongqing, Republik Rakyat Tiongkok (RRT).
Berlangsung dari tanggal 26 Agustus hingga 1 September, konferensi yang mengambil tema “Perluas Jalur Peluang, Bagikan Masa Depan yang Cerah” ini bertujuan memperdalam kerjasama di antara anggota Belt and Road Journalist Network (BRJN), meningkatkan saling pengertian, dan mempererat hubungan antarmasyarakat.
Forum ini telah diselenggarakan sebanyak enam kali, terhitung sejak 2017 saat BRJN didirikan di Beijing oleh sekitar 30 pimpinan organisasi wartawan dan media dari 30 negara, termasuk Indonesia yang diwakili Ketua Bidang Luar Negeri Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) saat itu, Teguh Santosa.
Dalam perjalanannya, jumlah anggota organisasi ini terus bertambah. BRJF 2024 di Chongqing ini adalah yang pertama kali digelar di luar Beijing.
Teguh Santosa yang kini adalah Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) dijadwalkan hadir dalam BRJF 2024 ini. Selain Teguh, anggota delegasi Indonesia lainnya adalah Ketua Bidang Luar Negeri JMSI Yophiandi Kurniawan dan Direktur Sekolah Jurnalis Indonesia (SJI) PWI Pusat Ahmed Kurnia.
Peserta BRJF 2024 dijadwalkan mengunjungi sejumlah tempat penting dalam konteks Belt and Road Initiative (BRI) seperti Pusat Logistik Internasional Chongqing, Pusat Pameran Tiongkok Pedalaman, Terminal Kontainer Kereta Api Pusat Chongqing, dan Pabrik Seres Super di Kawasan Baru Liangjiang.
Delegasi juga akan menjelajahi lanskap perkotaan Chongqing yang unik, termasuk jalur kereta api ikonik yang melintasi bangunan-bangunan perumahan, dan menyaksikan kemajuan dalam inovasi teknologi, manufaktur cerdas, dan pembangunan perkotaan.
Rencana perjalanan ini juga mencakup situs warisan budaya dan alam, seperti Ukiran Batu Dazu dan Paviliun Panda di Kebun Binatang Chongqing, yang memamerkan kekayaan sejarah dan keindahan alam kota tersebut.
Rangkaian seminar untuk membahas berbagai hal yang terkait dengan perkembangan jurnalisme dan media global akan diselenggarakan pada 30 Agustus. Adapun pembukaan resmi akan dilakukan pada 31 Agustus bersamaan dengan peresmian “Rumah Wartawan Dunia” di Chongqing.
“BRJN adalah platform yang dapat kita, baik wartawan maupun perusahaan media, gunakan untuk membangun pemahaman yang lebih positif dan konstruktif mengenai kerjasama global, mengenali berbagai tantangan dan hambatan untuk dicarikan jalan keluarnya,” ujar Teguh.
Teguh menambahkan, dirinya berharap BRJN akan semakin matang dan benar-benar dapat menjembatani kemitraan antara Tiongkok dengan negara-negara yang memiliki kerjasama dengan Tiongkok dalam kerangka BRI, juga menjadi forum yang mempertemukan berbagai gagasan yang dibawa anggota BRJN.
Chongqing yang terletak di baratdaya Tiongkok dipilih sebagai lokasi BRJF 2024 karena ikut memainkan peran penting dalam Prakarsa Pembangunan Barat Skala Besar Tiongkok dan pertemuan antara BRI dengan Sabuk Ekonomi Sungai Yangtze.
Kota ini tidak hanya menjadi pelopor keterbukaan wilayah pedalaman Tiongkok, tetapi juga tempat yang menawarkan keindahan alam dan warisan budaya yang kaya.