Berita

Edy Rahmayadi/Ist

Politik

Keinginan Edy Gandeng Hasan Basri Sagala Kurang Tepat

MINGGU, 25 AGUSTUS 2024 | 17:02 WIB | LAPORAN: JONRIS PURBA

Pernyataan Edy Rahmayadi yang ingin berpasangan dengan Hasan Basri Sagala (HBS) yang merupakan kader PDI Perjuangan dan kader Ansor-Banser untuk maju pada Pilkada serentak 2024 mendatang dinilai kurang tepat. 

Selain karena pernah menghina GP Ansor, setidaknya ada 4 aspek lainnya yang harus dipertimbangkan pasangan ini jika mau maju Pilkada November mendatang.

"Pernyataan Edy Rahmayadi yang menghina GP Ansor pada tahun 2019 menjadi catatan negatif yang dapat mempengaruhi hubungan dengan masyarakat, khususnya kalangan Nahdlatul Ulama (NU) dan GP Ansor-Banser. Karena yang kita ketahui, HBS yang merupakan kader GP Ansor-Banser yang memiliki basis dukungan yang kuat di kalangan pemuda NU, pernah dilukai oleh pernyataan Edy Rahmayadi saat menjabat Gubernur tahun 2019 lalu," katanya, Minggu (25/8).


Selain itu, ia menilai hubungan antara Edy Rahmayadi dan GP Ansor bisa menjadi rumit. Pernyataan Edy yang menghina GP Ansor dapat menimbulkan ketidakpercayaan dan skeptisisme di kalangan anggota Ansor terhadap kepemimpinan Edy.

"Keberhasilan kolaborasi pasangan ini sangat tergantung pada kemampuan Edy untuk mengatasi masa lalu dan membangun hubungan yang konstruktif dengan GP Ansor, serta bagaimana HBS bisa memanfaatkan posisinya untuk memperjuangkan kepentingan organisasi. Namun ini akan sulit karena kita lihat karakter Edy Rahmayadi yang keras," tambahnya.

Dan menurut Agus, hubungan pasangan ini ke depan akan menjadi sumber konflik, khususnya di internal organisasi GP Ansor-Banser. Karena sikap negatif yang pernah melukai organisasi kepemudaan terbesar di Indonesia itu.

"Secara keseluruhan, saya melihat pasangan ini kurang pas," pungkasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya