Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi Bersama Wakil Ketua DPRD DKI Khoirudin/Ist
Legislator PDIP yang tidak terpilih kembali menjadi anggota dewan, agar menghadiri kegiatan pengambilan sumpah dan janji anggota DPRD periode 2024-2029 pada Senin (26/8).
“Saya minta kepada teman-teman tadi fraksi saya PDI Perjuangan, harus hadir di acara pelantikan yang baru,” kata Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi dalam acara temu media Koordinatoriat Wartawan Balai Kota-DPRD DKI Jakarta, di Kota Bogor.
Prasetyo mengatakan, sudah seharusnya politisi bersikap saling menghargai dan mendukung peserta yang terpilih dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) 14 Februari 2024 lalu. Apalagi politisi kerap menjadi cerminan di kalangan masyarakat, sehingga perbuatannya harus mengedepankan sikap yang baik.
“Kita harus saling menghargai, kita memberi contoh kepada yang nggak terpilih lagi, ayo harus datang setelah kita keluar (pensiun), keluar, lalu masuk yang baru. Nah itu kan istilahnya kita legawa, ya indah pada masanya,” kata Prasetyo dikutip Minggu (25/8),
Prasetyo mengenang, begitu banyak cerita dan pengalaman selama 12,5 tahun menjadi anggota DPRD DKI Jakarta. Selama 10 tahun di antaranya, dia mendapat tugas dari PDIP yang memenangkan Pileg agar menduduki kursi Ketua DPRD DKI Jakarta.
“Saya di DPRD sekurang-kurangnya 12,5 tahun, saya dapat (jadi anggota dewan) lewat PAW (pergantian antarwaktu) terus saya terpilih lagi. Akhirnya ditugaskan oleh partai saya, PDI Perjuangan untuk menduduki sebagai Ketua DPRD,” kata politikus PDIP ini.
Dalam momen itu, Prasetyo juga memperkenalkan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Khoirudin yang bakal menempati kursi Ketua DPRD DKI Jakarta periode 2024-2029.
Khoirudin diprediksi bakal menempati puncak DPRD DKI karena Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang dipimpinnya mendapat kursi paling banyak 18 orang, dan dia sendiri menjabat sebagai Ketua DPW PKS Jakarta.
“Nah ini di sini juga saya kebetulan ada calon Ketua DPRD yang baru silakan Pak Khoirudin, dari fraksi PKS yang telah memenangkan pemilu legislatif di Jakarta,” kata Prasetyo.
Prasetyo juga berpesan kepada Khoirudin agar menjaga hubungan baik dengan awak media. Tidak hanya sebagai salah satu pilar demokrasi saja, tapi keberadaan awak media bisa menjadi kontrol sosial atas kebijakan yang dikeluarkan pemerintah.