Berita

Baidu/Reuters

Bisnis

Omzet Menurun, Baidu China Hadapi Tantangan dalam Transisi ke Bisnis AI

SABTU, 24 AGUSTUS 2024 | 13:02 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Perusahaan teknologi terkemuka asal China yang dikenal melalui layanan mesin pencarinya, Baidu Inc, melaporkan penurunan pendapatan pada kuartal kedua tahun ini.

Kondisi ini mengindikasikan adanya tantangan besar ketika perusahaan itu tengah beralih bisnis dari iklan pencarian ke layanan berbasis kecerdasan buatan (AI), yang diperparah dengan situasi ekonomi China yang masih lemah.

Seperti dikutip Bloomberg, Sabtu (24/8), pendapatan Baidu dalam tiga bulan yang berakhir pada Juni 2024 turun sebesar 0,4 persen menjadi 33,9 miliar yuan (Rp73,3 triliun), sedikit di bawah perkiraan sebesar 34,1 miliar yuan. 

Namun, laba bersih perusahaan tercatat mencapai 5,5 miliar yuan, melampaui proyeksi sebesar 5,06 miliar yuan. 

Meskipun demikian, saham Baidu sempat mengalami penurunan sebesar 1 persen dalam perdagangan pra-pasar di New York pada Kamis dini hari waktu Indonesia.

Penurunan ini menyoroti tantangan yang dihadapi Baidu dalam memanfaatkan keunggulannya di bidang AI generatif untuk meningkatkan pendapatan. 

Meskipun model AI “Ernie” milik Baidu, yang didasarkan pada large language model (LLM), mulai memberikan kontribusi tambahan melalui layanan iklan dan cloud, perusahaan harus menghadapi persaingan ketat dengan raksasa teknologi lainnya seperti Alibaba Group dan Tencent Holdings dalam perang harga AI.

Menurut Tian Hou, analis dari TH Data Capital, inisiatif AI Baidu belum memberikan hasil yang memadai untuk mendorong pertumbuhan perusahaan, sementara melemahnya ekonomi China semakin menghambat pertumbuhan bisnis iklan pencarian Baidu.

“Bisnis Baidu tampaknya berada di persimpangan jalan. Inisiatif AI-nya belum memberikan hasil yang diharapkan untuk menjadi pendorong pertumbuhan BIDU, dan kemerosotan ekonomi Tiongkok semakin menghambat pertumbuhan iklan penelusurannya,” tulis analis TH Data Capital, Tian Hou, dalam sebuah catatan.

Namun, pendiri dan CEO Baidu, Robin Li memiliki ambisi besar untuk menciptakan versi ChatGPT dari China melalui AI generatif, meskipun harus bersaing dengan perusahaan teknologi besar lainnya dan startup yang sedang berkembang. 

Tahun lalu, Baidu menguasai sekitar 20 persen pasar AI generatif di China yang bernilai sekitar 250 juta Dolar AS, namun posisi tersebut semakin terancam oleh pesaing seperti ByteDance Ltd, yang meluncurkan chatbot Doubao dan secara perlahan melampaui popularitas Ernie.

Sebagai informasi, negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia itu saat ini sedang berjuang dengan berbagai masalah, mulai dari krisis properti hingga pengangguran di kalangan tenaga kerja muda. 

Kondisi ini memengaruhi belanja perusahaan dan konsumen, yang pada gilirannya berdampak negatif pada pendapatan perusahaan teknologi.

Kendati demikian, perusahaan teknologi besar di China seperti Tencent, Alibaba, dan JD.com Inc justru masih berhasil melampaui perkiraan pendapatan, meski tetap menunjukkan kelemahan di beberapa sektor, termasuk pembayaran dan e-commerce.

Populer

Duit Sitaan Korupsi di Kejagung Tak Pernah Utuh Kembali ke Rakyat

Senin, 10 Maret 2025 | 12:58

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

Usia Pensiun TNI Bakal Diperpanjang, Ketum PEPABRI: Kalau 58 Tahun Kan Masih Lucu-Lucunya

Senin, 10 Maret 2025 | 19:58

UPDATE

Soal Olok-olok Partai Gelora, MKD Sudah Periksa Pelapor Mardani

Jumat, 14 Maret 2025 | 05:38

Ronaldo Mundur dari Pencalonan Presiden CBF, Ini Alasannya

Jumat, 14 Maret 2025 | 05:20

12.104 Personel dan 167 Pos Disiapkan Polda Sumut untuk Pengamanan Idulfitri

Jumat, 14 Maret 2025 | 04:59

Soal Penggeledahan Kantor bank bjb, Dedi Mulyadi: Ini Hikmah untuk Berbenah

Jumat, 14 Maret 2025 | 04:46

Redam Keresahan Masyarakat Soal MinyaKita, Polres Tegal Lakukan Sidak

Jumat, 14 Maret 2025 | 04:35

Polemik Pendaftaran Cabup Pengganti, Ini yang Dilakukan KPU Pesawaran

Jumat, 14 Maret 2025 | 04:17

PHK Jelang Lebaran Modus Perusahaan Curang Hindari THR

Jumat, 14 Maret 2025 | 03:59

Dapat Tawaran Main di Luar Negeri, Shafira Ika Pilih Fokus Bela Garuda

Jumat, 14 Maret 2025 | 03:39

Mendagri Soroti Jalan Rusak dan Begal saat Rakor Kesiapan Lebaran di Lampung

Jumat, 14 Maret 2025 | 03:26

Siapkan Bantuan Hukum, Golkar Jabar Masih Sulit Komunikasi dengan Ridwan Kamil

Jumat, 14 Maret 2025 | 02:33

Selengkapnya