Berita

Peluncuran Program Sekolah Bisnis Pesantren (SBP) di Pondok Pesantren Al-Kaukab, Kabupaten Bogor, Jawa Barat/Ist

Bisnis

SBP Bantu Pesantren Kembangkan Wawasan Ekonomi dan Semangat Berwirausaha

SABTU, 24 AGUSTUS 2024 | 08:46 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Danone Indonesia menggandeng Yayasan Sinergi Ekosistem Pesantren (SEP) dan Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI NU) Kabupaten Bogor, Jawa Barat, meluncurkan Program Sekolah Bisnis Pesantren (SBP).
Program ini akan menjangkau 26.000 santri untuk meningkatkan kemandirian ekonomi pesantren.
Acara berlangsung di Pondok Pesantren Al-Kaukab, Bogor, dengan dihadiri  oleh 60 perwakilan pengurus pesantren wilayah Bogor, Cianjur, Sukabumi, serta peserta daring dari berbagai daerah lainnya.

Pesantren telah lama menjadi lembaga pendidikan berbasis agama yang berperan penting dalam membentuk sumber daya manusia. Namun, saat ini pesantren terus berkembang dan terus menambahkan potensi kelembagaan, salah satunya yang berkaitan dengan ekonomi dan kewirausahaan. 

Sustainable Development Director Danone Indonesia Karyanto Wibowo mengatakan, program SBP diselenggarakan untuk membantu pesantren mengembangkan wawasan ekonomi mereka melalui pelatihan dan pemberdayaan yang melibatkan dan terfokus pada pengurus pesantren, para santri, serta masyarakat sekitar pesantren.
 
"Kami berharap Program SBP dapat mendorong inovasi dan semangat berwirausaha di kalangan pesantren, sehingga mereka dapat lebih mandiri, sekaligus mampu meningkatkan daya saing sumber daya manusia di lingkungan pesantren," ujar Karyanto dalam keterangannya di Jakarta, dikutip Sabtu (24/8). 

Menurut Karyanto program ini rencananya akan dijalankan secara bertahap, dimulai dari asesmen potensi bisnis pesantren, edukasi dan pendampingan untuk berbagai pelatihan bisnis serta dana hibah dan pengembangan produk lokal.

Dengan demikian, pesantren dapat mengurangi ketergantungan pada bantuan eksternal, serta menciptakan dampak ekonomi berkelanjutan bagi pesantren.

"Kami percaya bahwa peluncuran program ini akan menjadi tonggak penting dalam membangun pesantren yang mandiri secara ekonomi dan berdaya saing," katanya.

Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Basnang Said menyatakan mengapresiasi kehadiran SBP.

Menurutnya, apa yang digagas ini adalah bagian dari ikhtiar yang sudah lama dilakukan oleh pondok pesantren. 
"Oleh karenanya, kami mendukung penuh kemandirian pesantren dan kolaborasi Serikat Ekonomi Pesantren dan Danone Indonesia dalam menghadirkan Sekolah Bisnis Pesantren,” katanya. 
Ketua Pengurus Serikat Ekonomi Pesantren atau Yayasan Sinergi Ekosistem Pesantren (SEP) Ustad Ahmad Tazakka Bonanza mengatakan program kolaborasi tersebut melibatkan kurang lebih 160 pesantren, jumlah santri yang akan terdampak dari program ini tidak kurang dari 26.000 santri tersebar dari Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur serta daerah lainnya.

"Salah satu nilai unggul program ini adalah pendampingan yang berkelanjutan selama tiga tahun," katanya.

Pengasuh PPTQ Al Kaukab, Khoirul Huda Basyir, menyampaikan apresiasinya terhadap peluncuran program ini yang menurutnya  sejalan dengan visi dan misi pesantren Al Kaukab.

"Untuk memberdayakan masyarakat maka, kita sebagai pesantren juga harus mandiri dan berdikari agar dapat mengajak saudara-saudara kita untuk mandiri,” katanya.

Senada, Ketua RMI NU Kabupaten Bogor, Abdul Basyit Mahfuf, mengatakan,  dulu pesantren turut membentuk kader-kader terbaik dalam bidang agama, bidang keilmuan dan bahkan sains. Namun, belakangan, zaman menuntut untuk terus bergerak di bidang ekonomi.

"Maka kontribusi pesantren tidak dapat berpaling dari kegiatan ekonomi, salah satunya melalui Sekolah Bisnis Pesantren ini," katanya.

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

UPDATE

Dirjen Anggaran Kemenkeu Jadi Tersangka, Kejagung Didesak Periksa Tan Kian

Sabtu, 08 Februari 2025 | 21:31

Kawal Kesejahteraan Rakyat, AHY Pede Demokrat Bangkit di 2029

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:55

Rocky Gerung: Bahlil Bisa Bikin Kabinet Prabowo Pecah

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:53

Era Jokowi Meninggalkan Warisan Utang dan Persoalan Hukum

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:01

Tepis Dasco, Bahlil Klaim Satu Frame dengan Prabowo soal LPG 3 Kg

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:50

Dominus Litis Revisi UU Kejaksaan, Bisa Rugikan Hak Korban dan tersangka

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:28

Tarik Tunai Pakai EDC BCA Resmi Kena Biaya Admin Rp4 Ribu

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:16

Ekspor Perdana, Pertamina Bawa UMKM Tempe Sukabumi Mendunia

Sabtu, 08 Februari 2025 | 18:41

TNI AL Bersama Tim Gabungan Temukan Jenazah Jurnalis Sahril Helmi

Sabtu, 08 Februari 2025 | 18:22

Penasehat Hukum Ungkap Dugaan KPK Langgar Hukum di Balik Status Tersangka Sekjen PDIP

Sabtu, 08 Februari 2025 | 17:42

Selengkapnya