Berita

Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARI-BP) menggelar aksi damai di Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat/Ist

Politik

Din Syamsudin Ajak TNI Ikut Suarakan Kebebasan Palestina

MINGGU, 18 AGUSTUS 2024 | 12:49 WIB | LAPORAN: WIDODO BOGIARTO

Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARI-BP) akan menggandeng Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk menggelar aksi damai menyuarakan kebebasan Palestina dari Zionis Israel. 

Demikian penegasan Ketua Komite Pengarah ARI-BP Prof Din Syamsudin saat menggelar aksi damai di sekitar Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, Minggu pagi (18/8).

Dalam orasinya, Prof Din telah meminta kepada Komite Pelaksana ARI-BP agar menggelar aksi yang lebih besar lagi. Meskipun saat itu, terdapat ratusan ribu massa dari berbagai daerah yang hadir untuk menyuarakan kebebasan Palestina di mata dunia.

“Jika hari ulang tahun TNI 5 Oktober, kami akan lakukan aksi yang lebih besar lagi 6 Oktober 2024, bertepatan dengan hari Ahad (Minggu). Kami akan mencoba beraudiensi, berkomunikasi dengan Panglima TNI (Jenderal Agus Subiyanto),” kata Prof Din dalam orasinya.

Prof Din berharap, mendapat dukungan dari pihak TNI dalam aksi berikutnya. Bahkan TNI bisa mengerahkan beberapa pasukan elitnya untuk ikut menyuarakan kebebasan Palestina di mata dunia.

“Bila perlu pada hari itu Panglima TNI bisa mengirim satu batalion Kopassus, satu batalion Kostrad, satu batalion Marinir dan pasukan khas TNI Angkatan Udara mungkin terjun payung membawa bendera Republik Indonesia dan Palestina,” kata Prof Din.

Prof Din lalu mengajak massa yang hadir untuk ikut menjaga stamina dan tidak mudah terhasut serta terprovokasi oleh pihak yang menolak pembebasan Palestina. 

Dia menyadari, masih ada segelintir orang yang tidak suka adanya kebebasan Palestina dan mendukung agresi militer Isrel.

“Mungkin ada di luar sana yang tidak setuju aksi-aksi ARI-BP semakin besar maka tahan diri, jaga stamina dan kuatkan iman serta keyakinan,” kata Prof Din.




Populer

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

Asian Paints Hengkang dari Indonesia dengan Kerugian Rp158 Miliar

Sabtu, 15 Februari 2025 | 09:54

Bos Sinarmas Indra Widjaja Mangkir

Kamis, 13 Februari 2025 | 07:44

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

Temuan Gemah: Pengembang PIK 2 Beli Tanah Warga Jauh di Atas NJOP

Jumat, 14 Februari 2025 | 21:40

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Dugaan Tunggangi Aksi Warga Kapuk Muara, Mabes Polri Diminta Periksa PT Lumbung Kencana Sakti

Selasa, 18 Februari 2025 | 17:59

UPDATE

Kejanggalan LHKPN Wakil DPRD Langkat Dilapor ke KPK

Minggu, 23 Februari 2025 | 21:23

Jumhur Hidayat Apresiasi Prabowo Subianto Naikkan Upah di 2025

Minggu, 23 Februari 2025 | 20:56

Indeks Korupsi Pakistan Merosot Kelemahan Hampir di Semua Sektor

Minggu, 23 Februari 2025 | 20:44

Beban Kerja Picu Aksi Anggota KPU Medan Umbar Kalimat Pembunuhan

Minggu, 23 Februari 2025 | 20:10

Wamenag Minta PUI Inisiasi Silaturahmi Akbar Ormas Islam

Minggu, 23 Februari 2025 | 20:08

Bawaslu Sumut Dorong Transparansi Layanan Informasi Publik

Minggu, 23 Februari 2025 | 19:52

Empat Negara Utama Alami Krisis Demografi, Pergeseran ke Belahan Selatan Dunia, India Paling Siap

Minggu, 23 Februari 2025 | 19:46

Galon Polikarbonat Bisa Sebabkan Kanker? Simak Faktanya

Minggu, 23 Februari 2025 | 19:34

Indra Gunawan Purba: RUU KUHAP Perlu Dievaluasi

Minggu, 23 Februari 2025 | 19:31

Kolaborasi Kunci Keberhasilan Genjot Perekonomian Koperasi

Minggu, 23 Februari 2025 | 19:13

Selengkapnya