Berita

Ilustrasi/RMOL-via AI

Dunia

Kematian Akibat Suhu Tinggi di Eropa Mendekati Angka 50.000 Jiwa

RABU, 14 AGUSTUS 2024 | 10:01 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Hampir 50.000 kematian terjadi akibat suhu tinggi di Eropa selama 2023, menurut data Institut Barcelona untuk Kesehatan Global yang dirilis Senin (12/8).

Menurut studi yang dalam jurnal Nature Medicine tersebut, 47.690 orang meninggal akibat panas selama tahun terhangat di dunia dan tahun terhangat kedua di Eropa yang pernah tercatat. Kajian tersebut merupakam hasil dari catatan suhu dan kematian di 35 negara di seluruh benua.

Dikutip dari CGTN, Rabu (14/8), menurut laporan tahunan, dalam dekade terakhir hanya tahun 2022 yang lebih mematikan dengan lebih dari 60.000 kematian terkait panas.

Para penulis menyoroti bahwa orang lanjut usia berada pada risiko paling tinggi, dengan negara-negara di Eropa Selatan paling parah terkena dampak panas.

Menurut catatan, lebih dari separuh kematian terjadi selama dua periode suhu tinggi pada pertengahan Juli dan Agustus 2023, saat Yunani berjuang melawan kebakaran hutan yang mematikan. Suhu mencapai 44 derajat Celsius pada 18 Juli di Sisilia, Italia.

Laporan itu memperingatkan bahwa angka utama itu merupakan estimasi, dan menambahkan bahwa 95 persen yakin beban mortalitas berada di antara 28.853 dan 66.525.

Tetapi, penelitian itu juga menemukan bahwa kematian akibat panas akan menjadi 80 persen lebih tinggi jika tidak ada tindakan yang diambil oleh pemerintah Eropa pada abad ke-21 untuk beradaptasi dengan musim panas yang lebih panas.

"Hasil kami menyoroti pentingnya adaptasi historis dan berkelanjutan dalam menyelamatkan nyawa selama musim panas baru-baru ini," kata para penulis.

Eropa, tempat yang menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa suhunya meningkat lebih cepat daripada bagian dunia lainnya, telah mengalami peningkatan jumlah gelombang panas yang seringkali mematikan sejak pergantian abad.

Para ilmuwan mengatakan bahwa perubahan iklim membuat peristiwa cuaca ekstrem seperti gelombang panas lebih sering terjadi, lebih lama, dan lebih intens.

Populer

KPK Dapat Petunjuk Dugaan Suap PAW PDIP dari Buku Hasto

Kamis, 08 Agustus 2024 | 19:35

Edi Slamet Irianto, Kandidat Kepala BPN Berjuluk Hand of Midas

Sabtu, 03 Agustus 2024 | 11:32

Putra Putri TNI-Polri Minta Polisi Tangkap Alvin Lim

Sabtu, 03 Agustus 2024 | 02:24

BHS Kritisi Usul Muhadjir soal Opsi Nasi Jagung di Program Makan Gratis

Rabu, 07 Agustus 2024 | 02:44

Pengamat: Intervensi Kekuasaan Penyebab Airlangga Mundur

Minggu, 11 Agustus 2024 | 19:13

Jokowi Makin Kasar

Senin, 05 Agustus 2024 | 08:42

Fuad Bawazier Ngaku Diperas Rp4 Miliar

Kamis, 08 Agustus 2024 | 12:41

UPDATE

Ragnar Oratmangoen Resmi Gabung Klub Milik Pengusaha Indonesia

Rabu, 14 Agustus 2024 | 05:52

PKB Kabupaten Cirebon Tegaskan Solid Dukung Cak Imin

Rabu, 14 Agustus 2024 | 05:32

74 TPS di Jakarta Barat Berpotensi Kebanjiran pada Pilkada 2024

Rabu, 14 Agustus 2024 | 05:11

PKB Optimistis Prabowo Akan Hadiri Muktamar

Rabu, 14 Agustus 2024 | 04:52

2.400 Pelanggaran Tertangkap Kamera ETLE Selama Operasi Patuh Candi 2024

Rabu, 14 Agustus 2024 | 04:37

Akun Google Business Ratusan Hotel Diretas, PHRI Imbau Masyarakat Lakukan Transaksi via OTA

Rabu, 14 Agustus 2024 | 04:21

Kotak Kosong dan Residu Demokrasi

Rabu, 14 Agustus 2024 | 04:00

Respons AGK Soal Klaim Dukungan Bahlil jadi Ketum Golkar: InsyaAllah

Rabu, 14 Agustus 2024 | 03:29

Jelang Pendaftaran Cakada, Elektabilitas Gusti Bhre Terus Melonjak

Rabu, 14 Agustus 2024 | 02:32

Hari Ini Harvey Moeis Jalani Sidang Perdana

Rabu, 14 Agustus 2024 | 01:59

Selengkapnya