Berita

Anggota Komisi VII DPR Mulyanto/Ist

Politik

DPR Minta Pemerintah Tindak Tegas WNA Penambang Liar

SELASA, 13 AGUSTUS 2024 | 19:45 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Menyikapi bentrokan antara masyarakat dengan WNA penambangan emas liar di Sekotong, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (10/8) lalu, Anggota Komisi VII DPR Mulyanto mendesak Pemerintah untuk bertindak tegas demi menjaga kedaulatan hukum nasional.

“Pemerintah harus menindak tegas WNA yang menambang emas tanpa izin di wilayah NKRI, sekaligus menutup lokasi penambangan ilegal tersebut,” kata Mulyanto dalam keterangan kepada wartawan, Selasa (13/8). 

"Kasus seperti ini kan sudah berulang kali terjadi, namun terkesan menguap begitu saja, sehingga muncul di tempat lain. Kali ini kalau pelakunya benar adalah WNA, maka harus ditindak secara serius oleh Pemerintah,” tambahnya. 


“Kalau dibiarkan, dimana kedaulatan kita sebagai sebuah bangsa atas kekayaan SDA nasional?" tegas Mulyanto. 

Politikus PKS ini minta pelanggaran pidana tambang ini diusut tuntas hingga ke akar-akarnya. 

Karena sangat tidak mungkin penambangan ilegal ini bisa beroperasi lama dengan menggunakan alat berat bila tanpa beking di belakangnya. 

“Karena itu Pemerintah harus berani menindak semua pihak yang terlibat. Harus ada efek jera agar kasus seperti ini tidak berulang," tegasnya lagi. 

Mulyanto prihatin atas bentrok yang terjadi pekan lalu tersebut. Menurutnya hal ini bisa dihindari, apabila Pemerintah tegas menegakkan aturan, sebelum masyarakat mengambil tindakan sendiri. 

"Kita juga tidak ingin tatanan hukum porak-poranda dan masyarakat bertindak main hakim sendiri," imbuhnya. 

Mulyanto kembali mengingatkan Pemerintah untuk menata IUP yang ada. Pemilik tambang agar mengusahakan tambangnya dengan baik. Jangan dianggurkan. Bila melanggar cabut saja IUP-nya. 

Termasuk juga soal pembentukan satgas terpadu tambang ilegal yang sampai saat ini cuma sebatas wacana. Padahal dari Kementerian ESDM sudah lama selesai draft regulasi itu.

"Ini menandakan Pemerintah tidak serius mengurus tambang, yang jelas-jelas sesuai konstitusi dikuasai oleh negara untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat," tegasnya. 

Sebelumnya, Warga Sekotong, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) membakar kamp tambang ilegal milik warga negara asing (WNA), Sabtu (10/8) sekitar pukul 22.00 WITA. 

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi NTB mengatakan, bahwa tambang emas itu dipastikan ilegal. Karena berada di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Indotan Lombok Barat Bangkit (ILBB).

Warga Sekotong sendiri terkejut dengan kehadiran WNA yang membuat kamp dan membawa alat berat untuk membuka akses jalan menuju tambang dan mengeruk emas di Dusun Lendek Bare dan Lenong Baru, yang memicu kemarahan warga setempat.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya