Ketua DPP Partai Golkar, Dave Laksono/RMOL
Partai Golkar membantah adanya anggapan partai berlambang beringin tengah tersandera setelah mundurnya Airlangga Hartarto dari posisi ketua umum.
Ketua DPP Partai Golkar, Dave Laksono menegaskan bahwa keputusan Airlangga untuk mundur didasari oleh alasan pribadi, bukan karena tekanan atau pengaruh eksternal.
“Pak Airlangga memiliki alasan pribadi, alasan khusus yang beliau telah sampaikan. Dan ini tidak berkaitan dengan apa pun," ujar Dave kepada wartawan di markas Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Selasa (13/8).
Menurut Dave, kontribusi Airlangga selama menjabat sebagai ketua umum Golkar sangat besar dan keputusannya untuk mundur harus dihormati.
“Beliau telah memberikan sumbangsih yang luar biasa berjasa bagi Golkar. Dan keputusan beliau itu adalah keputusan murni kebutuhan pribadi beliau, bukan tekanan dari mana-mana," tegas Dave.
Ketika ditanya mengenai peran Airlangga di Golkar setelah pengunduran diri, Dave mengungkapkan belum ada keputusan pasti.
Namun Dave menegaskan bahwa Golkar akan terus merangkul mantan ketua umumnya.
“Kita lihat lah. Tapi di Golkar ini kan selalu sifatnya merangkul tidak pernah membuang dan menghabisi, selalu merangkul. Ya pasti akan tetap jadi bagian penting di Golkar,” pungkas Dave.
Partai Golkar saat ini tengah mempersiapkan rapat pleno untuk menentukan langkah selanjutnya pasca pengunduran diri Airlangga Hartarto.
Rapat Pleno DPP Partai Golkar digelar pada Selasa malam (13/8) sekitar pukul 19.00 WIB.
Adapun, rapat pleno akan fokus pada agenda pembacaan surat pengunduran diri Ketua Umum Airlangga Hartarto sekaligus penentuan Plt ketum, penentuan jadwal Rapimnas dan penentuan jadwal Munaslub.
“Rapat pleno akan dilaksanakan dengan semangat musyawarah mufakat,” kata Ketua Bidang Media dan Penggalangan Opini (MPO) DPP Partai Golkar, Meutya Hafid kepada wartawan pada Senin kemarin (12/8).