Berita

Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto menyerahkan SK Rapimnas ke-2 Golkar kepada Wako Solo Gibran Rakabuming Raka di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta. (JAWA POS))

Politik

Airlangga Korban Syahwat Berkuasa Jokowi

Gibran Berpeluang Pimpin Golkar
SELASA, 13 AGUSTUS 2024 | 08:37 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Mundurnya Airlangga Hartarto dari jabatan ketua umum Golkar tidak terlepas dari syahwat kekuasaan Joko Widodo. Kakek Jan Ethes Srinarendra ingin tetap eksis di kancah politik setelah tidak lagi menjabat presiden.

"Kenapa? Karena Jokowi perlu memastikan bahwa dirinya masih memiliki kekuatan politik, dan itu hanya mumpuni jika dia mengemban jabatan sebagai ketua umum Golkar," kata komunikolog Tamil Selvan kepada RMOL, Senin (12/8).

Kang Tamil, demikian ia biasa disapa, mengatakan jelas betul keputusan mundur diambil Airlangga karena adanya tekanan.  

"Nah secara harfiah kita bisa menilai bahwa tekanan-tekanan itu tentu tekanan-tekanan perebutan kursi ketua umum di tubuh Golkar," sebutnya.

Apalagi, kata dosen di Universitas Dian Nusantara ini, alasan Airlangga mundur demi menjaga keutuhan Golkar. Artinya, ada desakan-desakan tertentu baik dari internal Golkar maupun eksternal yang berpotensi ketika tekanan itu tidak dituruti maka bisa memporakporandakan Golkar.

"Ini menjadi titik balik, dan tentunya menjadi pertanyaan besar bagi kita. Apakah Jokowi atau Gibran yang akan menjadi ketua umum Golkar, seperti yang saya sampaikan kira-kira satu tahun yang lalu," tutur Kang Tamil yang sejak 5 tahun lalu memprediksi Jokowi bakal mendompleng Golkar.

Jika melihat tarik ulur dari internal maupun eksternal Golkar, kata Kang Tamil, tersirat dari pernyataan Airlangga besar kemungkinan yang akan didapuk sebagai ketum Golkar adalah Gibran.

"Besar kemungkinan yang akan didapuk sebagai ketua umum adalah Gibran. Terlepas dari syarat AD/ART di Partai Golkar yang mengharuskan ketua umum harus menjadi pengurus terlebih dahulu," kata Kang Tamil.

"Ketika pilihannya Jokowi maka tentu ya dari sisi usia, dari sisi kematangan ya, tentu ini menjadi minus poin. Tapi, dari sisi Gibran sebagai wakil presiden, tentu ini adalah plus poin, dan anaknya Jokowi ini plus poin ya," pungkas Kang Tamil.

Populer

Jokowi Kumpulkan Kapolda Hingga Kapolres Jelang Apel Akbar Pasukan Berani Mati, Ada Apa?

Kamis, 12 September 2024 | 11:08

Diamnya 4 Institusi Negara Jadi Tanda Akun Fufufafa Milik Gibran

Minggu, 15 September 2024 | 08:14

Soal Video Winson Reynaldi, Pemuda Katolik: Maafkan Saja, Dia Tidak Tahu Apa yang Dia Perbuat!

Senin, 09 September 2024 | 22:18

Petunjuk Fufufafa Mengarah ke Gibran Makin Bertebaran

Kamis, 12 September 2024 | 19:48

KAHMI Kumpulan Intelektual Banci?

Sabtu, 14 September 2024 | 14:45

Prabowo Bisa Ajukan Penghentian Wapres Gibran Setelah 20 Oktober

Minggu, 15 September 2024 | 10:26

Jagoan PDIP di Pilkada 2024 Berpeluang Batal, Jika….

Minggu, 08 September 2024 | 09:30

UPDATE

Bang Doel Yakin Menang Satu Putaran di Pilkada Jakarta

Selasa, 17 September 2024 | 20:05

Belanja Negara Awal Pemerintahan Prabowo-Gibran Disetujui Rp 3.621 T

Selasa, 17 September 2024 | 20:02

Ubedilah Badrun: Alasan Kaesang Nebeng Jet Pribadi Benarkan Ada Gratifikasi

Selasa, 17 September 2024 | 19:54

Karolin Natasa Ajak Warga Landak Tidak Pilih Pemimpin Abal-abal

Selasa, 17 September 2024 | 19:52

Double-Faced

Selasa, 17 September 2024 | 19:51

Gara-gara Kasus Jet Kaesang, Prabowo Harus Susun Program Penegakan Hukum Prioritas

Selasa, 17 September 2024 | 19:39

Disnakertransgi Jakarta Pastikan Perusahaan Animasi di Jakpus Langgar Aturan

Selasa, 17 September 2024 | 19:39

Airlangga Dampingi Jokowi

Selasa, 17 September 2024 | 19:29

PDIP: Megawati Akan Bertemu Prabowo Sebelum Pelantikan

Selasa, 17 September 2024 | 19:23

Demokrat Setuju Kabinet Prabowo Diisi Profesional dan Ahli

Selasa, 17 September 2024 | 19:18

Selengkapnya