Berita

Presiden Kais Saied menunjuk Menteri Sosial Kamel Maddouri, sebagai perdana menteri baru menggantikan Ahmed Hachani/X

Dunia

Jelang Pilpres, Tunisia Pecat PM Ahmed Hachani

JUMAT, 09 AGUSTUS 2024 | 09:45 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Beberapa bulan jelang pemilihan, Presiden Tunisia, Kais Saied tiba-tiba memberhentikan Perdana Menteri Ahmed Hachani. 

Mengutip Al Jazeera pada Jumat (9/8), Hacahni yang baru setahun menjabat telah dipecat dan posisinya digantikan oleh Menteri Sosial Kamel Maddouri. 

Dalam postingan media sosial dari kantornya, Presiden Saied terlihat berjabat tangan dengan Madouri dengan caption singkat mengenai penunjukkannya. 

"Presiden telah memutuskan untuk menugaskan Madouri sebagai kepala pemerintahan, menggantikan Ahmed Hachani," bunyi pernyataan tersebut. 

Beberapa jam sebelum dia diberhentikan, Hachani mengatakan melalui pesan video bahwa pemerintah telah mencapai kemajuan dalam sejumlah masalah meskipun ada tantangan global, termasuk mengamankan kebutuhan pangan dan energi negara.

Pemecatan ini terjadi menjelang pemilihan presiden Tunisia yang dijadwalkan berlangsung 6 Oktober mendatang. 

Presiden Tunisia itu akan kembali maju dalam pemilu  dan di tengah ketidakpuasan yang meluas atas berlanjutnya krisis air dan listrik di banyak wilayah di negara tersebut.

Saied mengklaim bahwa krisis air adalah sebuah konspirasi menjelang pemilihan presiden, dan bersikeras bahwa bendungan-bendungan tersebut sebenarnya sudah penuh.

Sementara Kementerian Pertanian mengatakan tingkat bendungan sangat kritis dan telah mencapai 25 persen.

Saied terpilih secara demokratis pada tahun 2019, Saied menghadapi kritik dari oposisi, kelompok hak asasi manusia dan kandidat karena membatasi dan mengintimidasi pesaing untuk membuka jalan baginya untuk memenangkan masa jabatan kedua.

Awal pekan ini, seorang tokoh oposisi dan calon presiden potensial dijatuhi hukuman dua tahun penjara.

Pengacara Abir Moussi ditangkap tahun lalu setelah mengkritik proses pemilu, dan diselidiki berdasarkan keputusan kejahatan dunia maya kontroversial yang melarang berita palsu.  

Hukuman tersebut merupakan tindakan terbaru dalam tindakan keras yang menurut para pengamat bermotif politik terhadap para pengkritik Saied, terlepas dari afiliasi politiknya.

Moussi menarik perhatian sebagian masyarakat yang merindukan era pra-revolusioner Tunisia.  

Seorang kritikus seperti pemimpin Ennahdha yang dipenjara, Rached Ghannouchi adalah seorang pejabat di partai yang berkuasa sejak lama di bawah piminan Presiden Zine El Abidine Ben Ali.

Presiden Saied menulis ulang Konstitusi Tunisia pada tahun 2022 untuk menciptakan rezim presidensial yang parlemennya memiliki kekuasaan yang sangat terbatas.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

Tekuk Fiorentina 2-1, Napoli Tak Biarkan Inter Tenang

Senin, 10 Maret 2025 | 01:21

Polda Jateng Tegas Larang Petasan Sepanjang Ramadan

Senin, 10 Maret 2025 | 00:59

Kluivert Tiba di Jakarta Ditemani Mantan Pemain Man United

Senin, 10 Maret 2025 | 00:41

Cegah Bencana Seperti di Jabotabek, Menteri ATR/BPN Evaluasi Tata Ruang di Jatim

Senin, 10 Maret 2025 | 00:25

Asiang Versus JACCS MPM Finance, Peneliti IPD-LP Yakin Hakim MA Lebih Adil

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:58

Beri Bantuan untuk Korban Banjir di Candulan, Okta Kumala Dewi Berharap Ada Solusi Jangka Panjang

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:41

PSU Empat Lawang Diikuti Dua Paslon, Pencoblosan pada 19 April 2025

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:20

Update Banjir dan Longsor Sukabumi: 5 Orang Wafat, 4 Orang Hilang

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:44

Menanti Keberanian Kejagung Bongkar Biang Kerok Korupsi Migas

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:30

PTPN IV PalmCo Siapkan 23 Bus untuk Mudik di Sumatera dan Kalimantan

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:18

Selengkapnya