Berita

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf dalam jumpa pers bersama Penasihat Presiden Palestina Mahmoud Al-Habbash di lobi Gedung PBNU Jalan Kramat Raya 164 Jakarta, Kamis (8/8)/Ist

Politik

Gus Yahya: Pembantaian Rakyat Palestina Adalah Bencana Kemanusiaan

JUMAT, 09 AGUSTUS 2024 | 01:23 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Pembantaian yang dilakukan Israel di Palestina adalah bencana bagi umat manusia. Seluruh elemen agama dan bangsa diajak untuk terus menyuarakan perlawanan dan mendorong agar kemerdekaan segera diraih Palestina.

Demikian disampaikan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf dalam jumpa pers bersama Penasihat Presiden Palestina Mahmoud Al-Habbash di lobi Gedung PBNU Jalan Kramat Raya 164 Jakarta, Kamis (8/8).

"Masalah Palestina adalah masalah kemanusiaan. Ini bukan hanya merundung manusia-manusia di Palestina saja, tetapi juga bencana bagi seluruh umat manusia," tegasnya.


Sosok yang akrab disapa Gus Yahya itu mengatakan bahwa NU telah sungguh-sungguh mengupayakan untuk menemukan jalan keluar bagi masalah Palestina. Namun upaya itu harus dilakukan secara bersama-sama masyarakat internasional melalui berbagai macam platform multilateral.

"NU berpandangan bahwa amat penting untuk mengakui dan memberikan tempat kepada pemerintahan negara Palestina, sebagai wakil dari rakyat Palestina yang resmi di dalam upaya-upaya, baik diplomatik maupun upaya-upaya multilateral lainnya untuk menemukan jalan keluar bagi masalah Palestina ini," jelasnya.

Gus Yahya kemudian menyerukan agar seluruh pihak mengambil peran dan bertanggung jawab untuk segera menghentikan perang yang telah menyengsarakan rakyat Palestina.

"Kegagalan memberikan jalan keluar bagi rakyat Palestina untuk menemukan kedamaian, untuk mendapatkan kesempatan membangun kehidupan masyarakat yang lebih baik berarti kegagalan kemanusiaan mewujudkan itu," tandasnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

Kapolda Metro Buka UKW: Lawan Hoaks, Jaga Jakarta

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:11

Aktivis 98 Gandeng PB IDI Salurkan Donasi untuk Korban Banjir Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:53

BPK Bongkar Pemborosan Rp12,59 Triliun di Pupuk Indonesia, Penegak Hukum Diminta Usut

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:51

Legislator PDIP: Cerita Revolusi Tidak Hanya Tentang Peluru dan Mesiu

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:40

Mobil Mitra SPPG Kini Hanya Boleh Sampai Luar Pagar Sekolah

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:22

Jangan Jadikan Bencana Alam Ajang Rivalitas dan Bullying Politik

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:19

Prabowo Janji Tuntaskan Trans Papua hingga Hadirkan 2.500 SPPG

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Trio RRT Harus Berani Masuk Penjara sebagai Risiko Perjuangan

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Yaqut Cholil Qoumas Bungkam Usai 8,5 Jam Dicecar KPK

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:47

Prabowo Prediksi Indonesia Duduki Ekonomi ke-4 Dunia dalam 15 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:45

Selengkapnya