Sekretaris Jenderal PBNU, Saifullah Yusuf/RMOL
Konflik antara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) kian hari kian memanas.
Teranyar, PKB melaporkan mantan Sekjen Lukman Edy ke Bareskrim Polri atas pernyataan miringnya kepada Ketum PKB Muhaimin Iskandar ketika memenuhi undangan PBNU.
Menanggapi hal itu, Sekretaris Jenderal PBNU, Saifullah Yusuf mengatakan, pihaknya menghormati pelaporan yang dilayangkan PKB. Namun dia menegaskan setiap narasumber yang diundang PBNU adalah orang-orang yang siap bertanggung jawab.
"Seperti saudara Lukman Edy misalnya, dia sudah konfirmasi kalau dia siap untuk menghadapi semua proses dan nanti bisa dikonfirmasi langsung kepada yang bersangkutan," kata Gus Ipul saat jumpa pers di markas PBNU, Jalan Kramat Raya, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa sore (6/8).
Bahkan Gus Ipul juga menyatakan dirinya dan Ketua PBNU Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya juga tidak masalah kalau ikut dilaporkan oleh PKB ke Bareskrim Polri.
"PBNU siap berproses, siap menghadapi, jika saya dan ketua umum Gus Yahya mau dilaporkan, malah kalau perlu kita harapkan secepatnya biar kita bisa mengetahui hal-hal apa yang ingin dilaporkan," sambungnya.
Gus Ipul lantas menyindir bahwa pelaporan yang dilayangkan PKB itu bentuk dari keputusasaan. Padahal, menurut Gus Ipul, saat ini pihaknya tengah menggali akar permasalahan dari kisruh PBNU dan PKB.
"Apa yang dilakukan ini adalah menjadi bagian dari keputusan PBNU, bukan pendapat saya pribadi, pendapatnya masing-masing, tapi ini adalah keputusan yang telah diambil lewat permusyawaratan yang ada di lingkungan pengurus besar Nahdlatul ulama," pungkasnya.
Ketegangan dengan PKB mulai meruncing menyusul rencana PBNU untuk merebut kembali partai yang dipimpin Muhaimin Iskandar itu. PBNU menganggap sebagai pemilik sah PKB.
Untuk memuluskan rencana tersebut, PBNU membentuk panitia khusus mengembalikan PKB ke NU. Pansus pun mengundang sejumlah tokoh yang dianggap mengetahui permasalahan ini.