Berita

Warga Iran mengikuti kendaraan yang membawa peti mati pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dan pengawalnya yang tewas pada Rabu 31 Juli 2024 dalam pembunuhan yang dituduhkan pada Israel/Foto: AP

Dunia

Prancis Ingatkan Warganya Segera Tinggalkan Iran

SABTU, 03 AGUSTUS 2024 | 08:19 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pemerintah Prancis telah mengeluarkan rekomendasi agar warga negaranya meninggalkan Iran dan menghindari bepergian ke sana apa pun alasannya, menyusul risiko eskalasi militer yang meningkat di wilayah tersebut.

Dikutip dari RT, Sabtu (3/8), peringatan yang disampaikan Kementrian Luar Negeri Prancis muncul menyusul pembunuhan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran pada Rabu lalu. Iran menyalahkan Israel atas pembunuhan itu, meskipun Yerusalem Barat tidak membenarkan atau membantah keterlibatannya.

"Warga negara Prancis diimbau untuk meninggalkan Iran sesegera mungkin," demikian pernyataan yang dipublikasikan di situs web kementerian pada Jumat. 

Kementerian juga meminta warga untuk meningkatkan kewaspadaan selama berada di Iran, menjauhi semua demonstrasi dan secara teratur memeriksa situs web kedutaan.

Paris telah memerintahkan langkah-langkah keamanan tambahan di situs-situs Yahudi di seluruh Prancis, dengan alasan ancaman serangan balas dendam atas pembunuhan Haniyeh. 

"Risiko terjadinya tindakan itu nyata," kata Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin.

Prancis merupakan rumah bagi populasi Yahudi terbesar ketiga di dunia, setelah Israel dan AS, dan juga merupakan rumah bagi komunitas Muslim terbesar di Eropa, menurut AFP.

Ketegangan antara Israel, Iran, dan Hizbullah telah meningkat karena operasi militer di Gaza. Setelah serangan mendadak Hamas terhadap Israel Oktober lalu, Yerusalem Barat menanggapi dengan operasi pengeboman besar-besaran yang diikuti oleh invasi darat ke Gaza, yang menurut otoritas kesehatan setempat telah menelan puluhan ribu korban jiwa sejauh ini.

Populer

KPK Usut Keterlibatan Rachland Nashidik dalam Kasus Suap MA

Jumat, 25 Oktober 2024 | 23:11

Pemuda Katolik Tolak Program Transmigrasi di Papua

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:45

Akbar Faizal Sindir Makelar Kasus: Nikmati Breakfast Sebelum Namamu Muncul ke Publik

Senin, 28 Oktober 2024 | 07:30

Pilkada Jateng dan Sumut Memanas Buntut Perseteruan PDIP Vs Jokowi

Minggu, 03 November 2024 | 13:16

Ketum PITI Sayangkan Haikal Hasan Bikin Gaduh soal Kewajiban Sertifikasi Halal

Kamis, 31 Oktober 2024 | 20:01

Inilah Susunan Dewan Komisaris IPC TPK Baru

Jumat, 01 November 2024 | 01:59

Komandan IRGC: Serangan Balasan Iran Melampaui Ekspektasi Israel

Jumat, 01 November 2024 | 12:04

UPDATE

3 Komisioner Bawaslu Kota Blitar Dilaporkan ke DKPP

Selasa, 05 November 2024 | 03:58

Menteri Hukum Tegaskan Jakarta Masih Ibukota Negara

Selasa, 05 November 2024 | 03:40

Catalunya Gantikan Valencia Gelar Seri Pamungkas MotoGP 2024

Selasa, 05 November 2024 | 03:22

Demokrat Bentuk Satgas untuk Amankan Pilkada di Jakarta, Jabar, hingga Banten

Selasa, 05 November 2024 | 02:57

MAKI: Debat Harusnya untuk Jual Program, Bukan Saling Menyerang

Selasa, 05 November 2024 | 02:22

Dubes Mohamed Trabelsi: Hatem El Mekki Bukti Kedekatan Hubungan Indonesia dan Tunisia

Selasa, 05 November 2024 | 02:09

Polisi Gelar Makan Siang Gratis untuk Siswa Berkebutuhan Khusus

Selasa, 05 November 2024 | 01:54

Ancelotti Minta LaLiga Dihentikan

Selasa, 05 November 2024 | 01:36

Pelajar yang Hanyut di Sungai Citanduy Ditemukan Warga Tersangkut di Batu

Selasa, 05 November 2024 | 01:21

Pendidikan Berkualitas Kunci Pengentasan Kemiskinan

Selasa, 05 November 2024 | 00:59

Selengkapnya