Berita

Potret Ismail Haniyeh/The Week

Dunia

Terungkap Haniyeh Tewas karena Bom Tanam

JUMAT, 02 AGUSTUS 2024 | 10:11 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Penyebab kematian petinggi Hamas, Ismail Haniyeh dilaporkan berasal dari sebuah alat peledak yang ditanam dan diledakkan dari jarak jauh.

Menurut tujuh pejabat Asia Barat, termasuk dua warga negara Iran, dan seorang pejabat Amerika, bom itu telah diselundupkan secara diam-diam ke tempat penginapan Haniyeh, bahkan sejak dua bulan sebelum kejadian.

"Bom tersebut telah disembunyikan sekitar dua bulan lalu di wisma tamu," ungkap laporan tersebut, seperti dimuat New York Times pada Jumat (2/8).


Wisma tamu tersebut dikelola dan dilindungi oleh Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) dan merupakan bagian dari kompleks besar, yang dikenal sebagai Neshat, di lingkungan kelas atas di Teheran utara.

Haniyeh berada di ibu kota Iran untuk pelantikan presiden terpilih Masoud Pezeshkian pada Selasa (30/7).

Kemudian saat dia berada di penginapan pada Rabu (31/7), bom itu diledakkan dari jarak jauh hingga membunuh Haniyeh dan satu pengawalnya.

"Bom tersebut diledakkan dari jarak jauh, setelah dipastikan bahwa ia berada di dalam kamarnya di wisma tamu tersebut," kata lima sumber.

Menurut dua pejabat Iran, Ledakan bom mengguncang gedung, memecahkan beberapa jendela dan menyebabkan runtuhnya sebagian dinding luar.

Dikatakan bahwa Haniyeh yang merupakan Ketua Biro Politik Hamas di Qatar, telah menginap di wisma tamu tersebut beberapa kali ketika mengunjungi Teheran.

Pejabat Iran dan Hamas mengatakan bahwa Israel bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut.

Israel belum secara terbuka mengakui tanggung jawab atas pembunuhan tersebut.

Dalam beberapa jam setelah pembunuhan Haniyeh, spekulasi segera terfokus pada kemungkinan bahwa Israel telah membunuh Haniyeh dengan serangan rudal, mungkin ditembakkan dari pesawat tanpa awak atau pesawat, mirip dengan bagaimana Israel meluncurkan rudal ke pangkalan militer di Isfahan pada bulan April.

Teori rudal tersebut menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana Israel mungkin dapat menghindari sistem pertahanan udara Iran lagi untuk melakukan serangan udara yang begitu berani di ibu kota.

Ternyata, para pembunuh itu berhasil memanfaatkan celah lain dalam pertahanan Iran yang memungkinkan bom ditanam dan disembunyikan selama berminggu-minggu sebelum akhirnya meledak.

Pelanggaran semacam itu, kata tiga pejabat Iran, merupakan kegagalan besar intelijen dan keamanan bagi Iran dan sangat memalukan bagi Garda Revolusi, yang menggunakan kompleks itu untuk tempat peristirahatan, pertemuan rahasia, dan menampung tamu-tamu penting seperti Haniyeh.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

Dituding Biang Kerok Banjir Sumatera, Saham Toba Pulp Digembok BEI

Kamis, 18 Desember 2025 | 14:13

Kapolda Metro Jaya Kukuhkan 1.000 Nelayan Jadi Mitra Keamanan Laut Kepulauan Seribu

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:56

OTT Jaksa di Banten: KPK Pastikan Sudah Berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:49

Momen Ibu-Ibu Pengungsi Agam Nyanyikan Indonesia Raya Saat Ditengok Prabowo

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:41

Pasar Kripto Bergolak: Investor Mulai Selektif dan Waspada

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:31

Pimpinan KPK Benarkan Tangkap Oknum Jaksa dalam OTT di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:21

Waspada Angin Kencang Berpotensi Terjang Perairan Jakarta

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:02

DPR: Pembelian Kampung Haji harus Akuntabel

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:01

Target Ekonomi 8 Persen Membutuhkan Kolaborasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:58

Film TIMUR Sajikan Ketegangan Operasi Militer Prabowo Subianto di Papua

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:48

Selengkapnya