Berita

Ketua PW Al Washiyah Sumatera Utara, Dedi Iskandar Batubara/RMOL

Politik

Dedi Iskandar Batubara: Pilkada Jangan Hanya Terkonsentrasi Pada Kontestasi Politik

RABU, 31 JULI 2024 | 20:40 WIB | LAPORAN: JONRIS PURBA

Kontestasi pada perhelatan pemilu menjadi hal yang tidak terhindarkan berkaitan dengan agenda politik lima tahunan seperti pemilu. Akan tetapi, sebaiknya kontestasi ini seharusnya dimaknai sebagai arena resmi untuk melegitimasi suara publik mengenai siapa yang mereka inginkan menjadi pemimpin.

“Namun ironisnya, kontestasi itu sering dimaknai sebagai pertarungan hingga akhir periode kepemimpinan pemimpin yang terpilih. Ada ‘babak tambahan’. Itu yang salah, karena sesungguhnya kontestasi itu cukup pada saat tahapan pemilu untuk mengantarkan seseorang menjadi pemimpin,” kata Ketua PW Al Washliyah Sumatera Utara, Dr Dedi Iskandar Batubara saat berbicara pada diskusi Bincang Bintang Seri #1 dengan tema “Selepas Pilkada Lantas Bagaimana?” yang digelar oleh Sekolah Kebangsaan Pemuda Indonesia (SKPI) di Ketapang Rumah Kopi, Jalan Karya Bakti, Medan, Selasa (30/7) malam.

Anggota DPD RI asal Sumatera Utara ini menjelaskan, untuk saat ini sebaiknya semua pihak harus disadarkan bahwa rekonsiliasi menjadi hal utama yang harus dilakukan setelah berakhirnya kontestasi politik seperti pemilu. Masing-masing pihak harus kembali pada posisinya sembari mengawal kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh kepala daerah yang lahir dari pilkada.

“Saya kira demokrasi yang sehat begitu. Ada rekonsiliasi, pemimpin terpilih agar melanjutkan program pembangunan. Itu yang harus dilakukan,” ujarnya.

Sayangnya, kondisi politik yang ideal seperti ini menurut Dedi Iskandar hanya bisa diterapkan jika seluruh stakeholder yang terlibat benar-benar sudah menjalankan prinsip demokrasi dengan baik. Hal itu menurutnya belum terjadi pada arena pemilu 2024 dan pilkada 2024, dimana masyarakat masih hanya dilibatkan pada saat memberi suara pada kotak tempat pemungutan suara. Mereka belum sepenuhnya dilibatkan untuk menentukan siapa sosok yang maju bertarung pada kontestasi pilkada itu sendiri.

“Nah, jadi keterlibatan masyarakat itu hanya disuruh memilih calon kepala daerah. Sementara suara mereka tidak menjadi variabel penting bagi elit politik dalam mengusung calon,” sebutnya.

Kondisi ini menurut Dedi Iskandar membuat demokrasi menjadi belum sepenuhnya tercipta dengan baik. Karena faktanya, hanya calon yang diinginkan oleh para elit politiklah yang harus dipilih masyarakat.

“Mau tidak mau itu yang akan kita pilih, kalau mau maju dari calon perseorangan kan regulasinya sangat berat dan hampir sulit diwujudkan. Saya kira, kedepan regulasi ini yang harus ditinjau ulang. Kalau untuk sekarang, ya kita nikmati ajalah dulu menu yang ada,” pungkasnya.

Populer

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

Asian Paints Hengkang dari Indonesia dengan Kerugian Rp158 Miliar

Sabtu, 15 Februari 2025 | 09:54

Bos Sinarmas Indra Widjaja Mangkir

Kamis, 13 Februari 2025 | 07:44

Temuan Gemah: Pengembang PIK 2 Beli Tanah Warga Jauh di Atas NJOP

Jumat, 14 Februari 2025 | 21:40

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Dugaan Tunggangi Aksi Warga Kapuk Muara, Mabes Polri Diminta Periksa PT Lumbung Kencana Sakti

Selasa, 18 Februari 2025 | 17:59

UPDATE

KPK Ngeles Soal Periksa Keluarga Jokowi

Jumat, 21 Februari 2025 | 19:34

Indonesia Tak Boleh Terus Gelap!

Jumat, 21 Februari 2025 | 19:33

Kepada Ketua DPRD, Tagana Kota Bogor Sampaikan Kebutuhan Ambulans

Jumat, 21 Februari 2025 | 19:20

Kepala Daerah yang Tak Ikut Retret Perlu Dikenakan Sanksi

Jumat, 21 Februari 2025 | 19:19

DPP Golkar Didesak Batalkan SK Pengangkatan Ketua DPRD Binjai

Jumat, 21 Februari 2025 | 19:15

Tantangan Anak Muda Bukan Hanya Cita-cita, Tetapi Ancaman Penyalahgunaan Narkoba

Jumat, 21 Februari 2025 | 19:02

Bareskrim Ungkap Jaringan Judol Internasional Beromzet Ratusan Miliar

Jumat, 21 Februari 2025 | 18:54

HIPMI Yakin Kaltara Bisa Maju di Bawah Kepemimpinan Zainal-Ingkong

Jumat, 21 Februari 2025 | 18:49

Nusron Pecat 6 Pegawai Pertanahan Bekasi

Jumat, 21 Februari 2025 | 18:44

GAK LPT Desak Presiden Terbitkan Perppu Cabut UU KPK

Jumat, 21 Februari 2025 | 18:32

Selengkapnya