Berita

Ilustrasi logo KPU/Istimewa

Politik

Pemilu Demokratis Makin Suram jika KPU Tak Dorong Jokowi Sahkan Pengganti Hasyim

RABU, 31 JULI 2024 | 11:17 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Wajah pemilihan umum (pemilu) yang demokratis di Indonesia dinilai akan semakin suram. Pasalnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) tak menunjukkan keseriusan dalam memperbaiki tata kelola kelembagaan. 

Dalam pandangan pengamat politik Citra Institute, Efriza, langkah KPU yang lebih mementingkan penetapan Ketua KPU definitif, Mochammad Afifuddin, ketimbang mendorong Presiden Joko Widodo mengesahkan pengganti Hasyim Asyari malah memunculkan persepsi negatif di mata publik. 

"Semestinya institusi KPU mendorong terus-menerus dengan menyuarakan untuk membuat jumlah personel KPU lengkap pascapemecatan Hasyim Asyari yang tersandung kasus asusila dengan PPLN," ujar Efriza kepada RMOL, Rabu (31/7).

Menurut Efriza, KPU tidak bisa menjadikan alasan sosok pengganti Hasyim Asyari masih bertugas sebagai Anggota KPU di daerah. Karena mekanisme pergantian akan merujuk hasil fit and proper test Anggota KPU RI periode 2022-2027.

Di mana, berdasarkan hasil fit and proper test di DPR RI, nama yang meraih peringkat kedelapan adalah Viryan Aziz. Namun, yang bersangkutan telah meninggal dunia karena sakit. Oleh karena itu, yang berhak menggantikan posisi Hasyim sebagai anggota KPU RI adalah Iffa Rosita yang mendapat peringkat kesembilan. 

"Meski calon pengganti Iffa Rosita masih bekerja di KPU daerah sekalipun, tetapi tetap institusi KPU harus meminta Presiden buru-buru memproses pengganti Hasyim yang dipecat DKPP," tuturnya. 

"Jika dibiarkan berlarut-larut maka wajah pemilu demokratis amat sulit diterima nalar publik, sebab KPU Pusat saja dalam kondisi yang berwajah suram," demikian Efriza.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Sehari Usai Pencoblosan, Pj Gubernur DKI Lantik Walikota Jakpus

Kamis, 28 November 2024 | 22:00

Timses Zahir-Aslam Kena OTT Dugaan ‘Money Politik’ di Pilkada Batubara

Kamis, 28 November 2024 | 21:51

Polri Perkuat Kerja Sama Bareng Dukcapil Kemendagri

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

KPK Tahan 3 Ketua Pokja Paket Pekerjaan Perkeretaapian DJKA

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

Firli Bahuri Tak Hadiri Pemeriksaan Polisi karena Ada Pengajian

Kamis, 28 November 2024 | 21:25

Ini Kebijakan Baru Mendikdasmen Untuk Mudahkan Guru

Kamis, 28 November 2024 | 21:22

Rupiah Terangkat Pilkada, Dolar AS Masih di Rp15.800

Kamis, 28 November 2024 | 21:13

Prabowo Menangis di Depan Ribuan Guru Indonesia

Kamis, 28 November 2024 | 21:11

Pengamat: RK-Suswono Kalah karena Meremehkan Pramono-Doel

Kamis, 28 November 2024 | 21:04

Perbaiki Tata Ekosistem Logistik Nasional, Mendag Budi Sosialisasi Aturan Baru

Kamis, 28 November 2024 | 21:02

Selengkapnya