Berita

Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid/RMOL

Politik

PKB: PBNU Kok Tiba-tiba Gila Hormat?

SELASA, 30 JULI 2024 | 17:59 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada prinsipnya selalu menghormati Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), termasuk menjalankan perintah untuk menjaga jarak. Mengingat, hal itu pernah ditegaskan Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya. 

Demikian disampaikan Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid, merespons ketegangan yang tengah terjadi antara PKB dengan PBNU belakangan ini. 

Ketegangan itu ditengarai dipicu adanya isu bahwa PBNU ingin kembali merebut PKB melalui pembentukan Tim 5 atau panitia khusus (Pansus). Wacana tersebut muncul atas bergulirnya Pansus Angket Haji 2024. 


“Sebenarnya PKB ini sudah menghormati apa yang menjadi hak PBNU untuk menjaga jarak dari seluruh partai politik,” ucap Jazilul kepada wartawan di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (30/7). 

Namun demikian, Jazilul justru menyesalkan sikap dari Gus Yahya dan Sekjen PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul yang dinilai berupaya menggembosi PKB. 

Padahal, lanjut Jazilul, PKB sebagai parpol sudah menjaga jarak dengan PBNU dan membuktikan keberhasilannya memperjuangkan Islam Ahlussunnah Wal Jamaah di kancah politik. Antara lain terbukti dengan meningkatnya jumlah perwakilan PKB di parlemen.  

“Tapi faktanya, misalnya Gus Yahya Gus Ipul, PBNU itu selalu menggembosi. Mengganggu. Apa yang dilakukan PKB? Dan ketika PKB di 2024 terbukti memiliki prestasi yang luar biasa malah tidak diakui? Kenaikan anggota DPR RI dari 58 ke 68, (bertambah) 10 kursi. Dan kemudian mencetak prestasi, PKB menjadi satu-satunya partai politik berhaluan Ahlussunnah Wal Jamaah yang paling besar di parlemen ini. Itu lho enggak pernah diakui,” sesalnya. 

Atas dasar itu, Jazilul menegaskan bahwa pernyataan Gus Ipul yang menyebut PKB tidak menghormati PBNU adalah ucapan yang sangat keliru. 

“PBNU kok tiba-tiba gila hormat? Enggak ada hubungannya kita ini memperjuangkan aspirasi, ajaran, tuntunan Ahlussunnah Wal Jamaah di bidang politik. Itulah cara menghormati. Maksudnya gimana menghormati? Menghormatinya begitu. (Kami) Menjalankan apa yang menjadi ide ideologi perjuangan Ahlussunnah Wal Jamaah seperti juga NU,” pungkasnya. 

Sebelumnya, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf mengeluhkan banyaknya serangan dari elite PKB kepada PBNU. 

Menurut Gus Yahya, serangan para elite partai yang dinakhodai Muhaimin Iskandar atau Cak Imin itu ke PBNU semakin frontal. 

"Jadi karena akhir-akhir ini ada artikulasi-artikulasi yang sangat frontal dan sangat tajam terhadap PBNU dari arah PKB dan juga menyangkut berbagai perkembangan mutakhir berkaitan dinamika berhubungan dua entitas ini. Ya saya harus sampaikan terus terang bahwa ada banyak komplain dari banyak peserta pleno," ujarnya dalam konferensi pers yang disiarkan di TVNU, Minggu (28/7).

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya