Berita

Sosialisasi Rancangan Undang-undang Pengadaan Barang/Jasa Publik serta Transformasi Digital melalui Katalog Elektronik pada Kamis (25/7)/Ist

Politik

LKPP Komitmen Berdayakan UMKM Lewat Katalog Elektronik

JUMAT, 26 JULI 2024 | 15:21 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Berbagai upaya telah dilakukan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) dalam menjalankan komitmen untuk mewujudkan tata kelola pengadaan yang lebih transparan, efisien, dan inklusif.

Salah satunya dengan menggelar kegiatan Sosialisasi Rancangan Undang-undang Pengadaan Barang/Jasa Publik serta Transformasi Digital melalui Katalog Elektronik pada Kamis (25/7).

Melalui Katalog Elektronik, LKPP giat mendorong transformasi digital dalam proses pengadaan, dengan fokus utama pada pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Koperasi (UMKK).

Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Transformasi Pengadaan Digital LKPP Patria Susantosa, mengungkapkan bahwa Katalog Elektronik versi 6 telah menghadirkan berbagai inovasi.

"Salah satu fitur unggulannya adalah kemudahan pencarian produk yang jumlahnya mencapai lebih dari satu juta," ujar Patria dalam keterangan tertulis, Jumat (26/7).

"Selain itu, proses kontrak dapat dilakukan secara elektronik tanpa perlu tatap muka. Integrasi dengan sistem pembayaran dan e-audit juga semakin memperkuat pengawasan dan transparansi," imbuhnya.

Inovasi lain yang dibangun LKPP adalah dengan adanya fitur e-audit dalam Katalog Elektronik. Praktik-praktik seperti kolusi dan pengaturan harga dapat lebih mudah terdeteksi.

Data LKPP menunjukkan bahwa transaksi katalog elektronik pada tahun 2023 mengalami peningkatan signifikan, yakni mencapai Rp58,255 triliun dengan 7.525.340 produk terdaftar.

Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak pihak yang memanfaatkan Katalog Elektronik untuk melakukan pengadaan barang/jasa pemerintah.

Hadir pada kesempatan yang sama, Kepala Biro Humas dan Umum LKPP Dwi Rahayu Eka Setyowati turut menyoroti potensi besar UMKM dalam mendorong perekonomian nasional.

"UMKK telah memberikan kontribusi yang sangat signifikan terhadap PDB dan penyerapan tenaga kerja. Namun, masih ada beberapa tantangan yang perlu diatasi, seperti terbatasnya desain produk dan kapasitas produksi," pungkasnya.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

Badai Alfred Mengamuk di Queensland, Ribuan Rumah Gelap Gulita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

DPR Cek Kesiapan Anggaran PSU Pilkada 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 11:36

Rupiah Loyo ke Rp16.300 Hari Ini

Senin, 10 Maret 2025 | 11:24

Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa

Senin, 10 Maret 2025 | 11:22

Presiden Prabowo Diharapkan Jamu 38 Bhikkhu Thudong

Senin, 10 Maret 2025 | 11:19

Harga Emas Antam Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Senin, 10 Maret 2025 | 11:16

Polisi Harus Usut Tuntas Korupsi Isi MinyaKita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:08

Pasar Minyak Masih Terdampak Kebijakan Tarif AS, Harga Turun di Senin Pagi

Senin, 10 Maret 2025 | 11:06

Lebaran di Jakarta Tetap Seru Meski Ditinggal Pemudik

Senin, 10 Maret 2025 | 10:50

Selengkapnya