Berita

Ilustrasi Penduduk Singapura/Bloomberg

Bisnis

Bank Sentral Singapura Kembali Tahan Tingkat Suku Bunga

JUMAT, 26 JULI 2024 | 13:50 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Bank Sentral Singapura kembali mempertahankan kebijakan moneternya selama lima kali berturut-turut, di tengah harapan bahwa inflasi akan mereda hingga sekitar 2 persen pada 2025. 

Seperti dikutip Bloomberg, Jumat (26/7)keputusan ini telah membuka sedikit peluang untuk pelonggaran kebijakan mulai tahun depan.

Otoritas Moneter Singapura (MAS) mengklaim langkah ini tepat untuk menjaga dolar Singapura tetap dalam jalur apresiasi guna mengurangi inflasi impor.

“Pengaturan kebijakan moneter saat ini tetap tepat,” ungkap MAS dalam pernyataan resmi pada hari Jumat. 

Keputusan ini dianggap telah memperpanjang jeda setelah lima kali pengetatan kebijakan sejak Oktober 2021 hingga 2022.

Meski demikian, langkah ini mengikuti laporan data inflasi inti yang dilaporkan melambat di Singapura dalam dua tahun terakhir dan pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat dari perkiraan. Keputusan ini juga diambil menjelang tinjauan suku bunga oleh Federal Reserve AS dan Bank Jepang minggu depan.

Pernyataan MAS menunjukkan bahwa mereka kemungkinan akan mempertahankan kebijakan tahun ini, di tengah dolar Singapura yang tetap stabil di angka 1,34 terhadap dolar AS.

“Pernyataan tersebut seimbang. Tidak ada tanda-tanda pergerakan pada bulan Oktober. Saya tetap berpendapat bahwa pelonggaran akan terjadi pada tahun 2025," kata Kepala Penelitian Asia di Australia & New Zealand Banking Group,  Khoon Goh.

Bank sentral juga memperkirakan kenaikan harga akan melambat hingga sekitar 2 persen pada tahun 2025 setelah mencapai rata-rata 2,5 persen-3,5 persen tahun ini.

Sementara perkiraan inflasi utama berada di antara 2 persen-3 persen tahun ini, lebih rendah dari kisaran sebelumnya 2,5 persen-3,5 persen.

"Dengan pertumbuhan yang terlihat semakin menguat di paruh kedua tahun ini, bank sentral kemungkinan akan mempertahankan pengaturan ketatnya hingga akhir tahun." kata Ekonom dari Bloomberg.

Populer

Pesawat Nepal Jatuh, Hanya Satu Orang yang Selamat

Rabu, 24 Juli 2024 | 15:16

Walikota Semarang dan 3 Lainnya Dikabarkan Berstatus Tersangka

Rabu, 17 Juli 2024 | 13:43

KPK Juga Tetapkan Suami Walikota Semarang dan Ketua Gapensi Tersangka

Rabu, 17 Juli 2024 | 16:57

Walikota Semarang dan Suami Terlibat 3 Kasus Korupsi

Rabu, 17 Juli 2024 | 17:47

Pimpinan DPRD hingga Ketua Gerindra Sampang Masuk Daftar 21 Tersangka Korupsi Dana Hibah Jatim

Selasa, 16 Juli 2024 | 19:56

Kantor Rahim di Depok Ternyata Rumah Tinggal, Begini Kondisinya

Rabu, 17 Juli 2024 | 11:05

KPK Bakal Audit Semua Rumah Sakit Telusuri Dugaan Fraud BPJS Kesehatan

Rabu, 24 Juli 2024 | 18:51

UPDATE

Pertamina Call Center 135 Borong 12 Penghargaan

Jumat, 26 Juli 2024 | 11:59

Trenggono Kaget Ditanya soal Dugaan Terima Duit Rp10 M

Jumat, 26 Juli 2024 | 11:59

Trump Bersumpah Musnahkan Iran dari Muka Bumi

Jumat, 26 Juli 2024 | 11:56

MA dan KY Diminta Turun Tangan Periksa Hakim PN Surabaya

Jumat, 26 Juli 2024 | 11:51

VKTR akan Suplay Truk Listrik Pertama untuk IKN

Jumat, 26 Juli 2024 | 11:46

Ini Alasan Kecelakaan Pesawat Sering Terjadi di Nepal

Jumat, 26 Juli 2024 | 11:29

Belum Ada Tokoh Perempuan Berpotensi Jadi Ketum Partai Selain Puan

Jumat, 26 Juli 2024 | 11:29

Kurikulum Merdeka Ubah Wajah Pendidikan Indonesia

Jumat, 26 Juli 2024 | 11:19

Sedang Tayang di Bioskop, Film Longlegs Terinspirasi dari Kasus Kematian JonBeneet Ramsey

Jumat, 26 Juli 2024 | 11:17

PKS Minta Kader All Out Menangkan Mahyeldi-Vasco di Pilgub Sumbar

Jumat, 26 Juli 2024 | 10:54

Selengkapnya