Berita

Pintu masuk wisata Ancol/Foto: FB PJAA

Bisnis

Beban Meningkat, Laba Bersih Jaya Ancol Anjlok 44 Persen di Semester I-2024

JUMAT, 26 JULI 2024 | 10:25 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) membukukan laba bersih Rp60 miliar pada semester I 2024.

Angka tersebut anjlok 44 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp108 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan yang yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat (26/7), pendapatan dan laba bersih PJAA tercatat lesu pada enam bulan pertama tahun ini.

Kinerja keuangan yang turun ini terjadi setelah pendapatan usaha PJAA di semester I-2024 hanya mencapai Rp568 miliar, turun 2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp579 miliar.

Sementara beban pokok pendapatan dan beban langsung PJAA masing-masing ikut naik menjadi Rp20 miliar dan Rp273 miliar. Untuk itu, laba bruto PJAA pada periode ini turun sekitar 11 persen menjadi Rp275 miliar.

Kenaikan beban ini berlanjut pada komponen beban umum dan administrasi dari Rp105 miliar menjadi Rp121 miliar. Sedangkan beban penjualan naik dari Rp9 miliar menjadi Rp15 miliar, dan beban lain-lain juga ikut naik dari Rp10 miliar menjadi Rp14 miliar.

Di sisi lain, khusus pada kuartal II-2024 ini, laba bersih Jaya Ancol tercatat turun 25 persen dari Rp63 miliar menjadi Rp47 miliar. Sementara pendapatan usaha turun 2 persen dari Rp318 miliar menjadi Rp312 miliar.

Direktur Utama PJAA Winarto sebelumnya sempat mengatakan bahwa pada tahun ini perseroan sedang fokus pada dua lini bisnis utama, yakni mengoptimalkan pendapatan berulang (recurring income) dan pengembangan properti di Ancol. 

Saat ini PJAA disebut tengah menyiapkan pengembangan lahan untuk mendorong pendapatan, termasuk revitalisasi Cottage Putri Duyung Ancol.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Buntut Pungli ke WN China, Menteri Imipas Copot Pejabat Imigrasi di Bandara Soetta

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:25

Aero India 2025 Siap Digelar, Ajang Unjuk Prestasi Dirgantara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:17

Heboh Rupiah Rp8.100 per Dolar AS, BI Buka Suara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:13

Asas Dominus Litis, Hati-hati Bisa Disalahgunakan

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:35

Harga CPO Menguat Nyaris 2 Persen Selama Sepekan

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:18

Pramono: Saya Penganut Monogami Tulen

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:10

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Vihara Amurva Bhumi Menang Kasasi, Menhut: Kado Terbaik Imlek dari Negara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:45

Komisi VI Sepakati RUU BUMN Dibawa ke Paripurna

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:11

Eddy Soeparno Gandeng FPCI Dukung Diplomasi Iklim Presiden Prabowo

Sabtu, 01 Februari 2025 | 16:40

Selengkapnya