Berita

Ilustrasi/CGTN

Tekno

Peneliti Ungkap Kemungkinan Radiasi Matahari Tembus hingga ke Dasar Bumi

RABU, 24 JULI 2024 | 13:39 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Peneliti dari Tiongkok dan Rumania baru-baru ini mengungkap pengaruh radiasi matahari, yang kemungkinan tidak hanya berdampak bagian permukaan bumi namun jauh hingga ke dasarnya.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature Communications ini dilakukan oleh para peneliti dari Institut Geologi dan Geofisika (IGG) di Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok, Universitas Geosains Tiongkok, dan Universitas Bukares.

Peneliti mengatakan,, radiasi matahari bervariasi menurut garis lintang, sehingga menciptakan gradien suhu di permukaan laut yang memengaruhi distribusi kehidupan laut.

Mereka mengatakan organisme-organisme ini, yang kaya akan karbon, diangkut ke bagian dalam bumi melalui subduksi lempeng samudra. Proses ini secara signifikan mempengaruhi keadaan redoks magma busur.

Para peneliti menganalisis data dari ribuan sampel magma, termasuk yang berasal dari dalam bumi dan laut, yang dikumpulkan oleh para ahli geologi di seluruh dunia. Mereka meneliti inklusi lelehan kecil dalam mineral olivin dan data batuan curah untuk menentukan keadaan redoks magma busur.

Studi tersebut mengungkap bahwa magma di daerah lintang rendah kurang teroksidasi dibandingkan di daerah lintang tinggi. Bukti tambahan dari studi dasar laut menunjukkan lebih banyak endapan karbon berkurang di lintang rendah. Karbon ini berinteraksi dengan sulfur untuk membentuk sulfida, yang kemudian diangkut ke mantel, berkontribusi pada pola redoks yang diamati.

"Pola tak terduga ini menunjukkan bahwa lingkungan permukaan bumi dan iklim, yang dipengaruhi oleh radiasi matahari, memiliki efek mendalam pada proses mantel," kata Wan Bo, salah satu penulis studi dan peneliti di IGG, seperti dikutip dari CGTN, Rabu (24/7).

Dikatakan bahwa banyak bijih logam, seperti tembaga, timah, dan lithium, sensitif terhadap kondisi redoks. Memahami distribusi spasial dan temporal keadaan redoks di zona subduksi global memiliki implikasi signifikan untuk memprediksi lokasi dan ketersediaan sumber daya penting ini.

"Pola yang diamati menawarkan arah baru untuk mengeksplorasi sumber daya dan memahami dampak lingkungan dari sistem subduksi pada garis lintang yang berbeda," kata Hu Fangyang, penulis korespondensi studi dan peneliti di IGG.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Jokowi Tak Serius Dukung RK-Suswono

Jumat, 29 November 2024 | 08:08

Ferdian Dwi Purwoko Tetap jadi Kesatria

Jumat, 29 November 2024 | 06:52

Pergantian Manajer Bikin Kantong Man United Terkuras Rp430 Miliar

Jumat, 29 November 2024 | 06:36

Perolehan Suara Tak Sesuai Harapan, Andika-Hendi: Kami Mohon Maaf

Jumat, 29 November 2024 | 06:18

Kita Bangsa Dermawan

Jumat, 29 November 2024 | 06:12

Pemerintah Beri Sinyal Lanjutkan Subsidi, Harga EV Diprediksi Tetap Kompetitif

Jumat, 29 November 2024 | 05:59

PDIP Akan Gugat Hasil Pilgub Banten, Tim Andra Soni: Enggak Masalah

Jumat, 29 November 2024 | 05:46

Sejumlah Petahana Tumbang di Pilkada Lampung, Pengamat: Masyarakat Ingin Perubahan

Jumat, 29 November 2024 | 05:31

Tim Hukum Mualem-Dek Fadh Tak Gentar dengan Gugatan Paslon 01

Jumat, 29 November 2024 | 05:15

Partisipasi Pemilih Hanya 55 Persen, KPU Kota Bekasi Dinilai Gagal

Jumat, 29 November 2024 | 04:56

Selengkapnya