Berita

Gedung Adaro/Net

Bisnis

Saham Perusahaan Boy Thohir Gacor, IHSG Tundukkan Asia

SENIN, 22 JULI 2024 | 16:33 WIB | OLEH: ADE MULYANA

Nasib mujur sedang hinggap di Bursa Saham Indonesia. Di tengah suramnya sentimen yang sedang bergelayut di Asia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu melawan dengan membukukan gerak positif secara konsisten. Laporan lebih jauh menyebutkan, sentimen di regional Asia yang beralih suram dalam menanggapi perkembangan geo-politik terkini menyusul mundurnya Joe Biden dari pencapresan di AS.

Situasi beralih pesimis setelah sempat ragu dalam mengawali sesi perdagangan pagi. Tekanan jual terlihat semakin menderas dan berlangsung konsisten hingga sesi perdagangan ditutup. Seluruh indeks di Bursa Saham Utama Asia terlihat kompak tercecer di zona merah dalam rentang signifikan.

Indeks Nikkei (Jepang) merosot curam 1,16 persen setelah berakhir di 39.599,0, sementara indeks KOSPI (Korea Selatan) terbanting 1,24 persen di 2.763,51 dan indeks ASX 200 (Australia) terkoreksi 0,5 persen di 7.931,7. Laporan yang beredar di kalangan investor menyebutkan, sentimen baru yang mengejutkan datang dari kebijakan bank Sentral China (PBoC) yang menurunkan suku bunga acuannya.

Keputusan penurunan suku bunga tersebut tidak diperkirakan sama sekali sebelumnya oleh investor. PBoC terlihat sedang berupaya keras untuk mengatasi melambatnya perekonomian negeri itu dengan bertaruh menurunkan suku bunga acuannya. Lebih jauh disebutkan, suku bunga jangka pendek (7 hari) yang diturunkan menjadi 1,7 persen dari sebelumnya sebesar 1,8 persen. Sementara suku bunga untuk jangka 1 tahun dan 5 tahun diturunkan sebesar 10 basis poin masing-masing menjadi 3,35 persen dan 3,85 persen.

Sentimen dari China tersebut turut mewarnai jalannya sesi perdagangan di Asia, setelah sebelumnya disuguhi sentimen mundurnya Biden.

Namun situasi berbeda terjadi di bursa Saham Indonesia, di mana pelaku pasar terlihat kukuh dengan sikap optimis. Gerak IHSG terlihat mampu konsisten menapak zona hijau di sepanjang sesi perdagangan. Sejumlah saham unggulan memang terlihat mulai mengalami tekanan jual, namun tertutup oleh kinerja saham-saham sektor energi.

Hingga sesi perdagangan ditutup, Indeks Saham sektor energi terlihat mencolok dengan membukukan lonjakan fantastis sebesar 1,51 persen di 2.492,8. Pantauan lebih rinci menunjukkan, sejumlah saham sektor energi yang masuk dalam jajaran teraktif ditransaksikan melambung tajam.

Diantaranya, ADRO meroket 2,9 persen di Rp 3.190, ITMG melonjak 3,11 persen di Rp 27.350, UNTR melompat 2,63 persen di Rp 25.300, serta PTBA yang menguat 1,9 persen di Rp 2.680. Sedangkan saham unggulan lain terlihat masih bergulat dengan gerak di rentang sempit, seperti BBRI naik 0,2 persen di Rp 4.910, BMRI naik 2,68 persen di Rp 6.700, dan TLKM turun 1,27 persen di Rp 3.100 dan ASII terkoreksi 0,22 persen di Rp 4.520.

Terkhusus pada saham ADRO, saham yang sebagian dimiliki oleh Boy Thohir, Kakak Menteri Erick Thohir, gerak naik telah terjadi dalam beberapa hari sesi perdagangan terakhir. Saham ini terlihat gacor hingga terus membukukan rally, seiring dengan sentimen pada saham batubara.

Topangan dari sektor energi akhirnya membuat IHSG menutup sesi perdagangan Senin 22 Juli 2024 dengan naik 0,38 persen di 7.321,9 untuk sekaligus mencatatkan diri sebagai Indeks terkuat di Asia. Optimisme IHSG juga mendapatkan dukungan dari sesi pembukaan perdagangan di Bursa Utama Eropa yang positif serta Indeks Wall Street di pre market yang masih bertahan positif moderat.

Sementara laporan dari pasar uang menyebutkan, kinerja nilai tukar Rupiah yang kembali melemah. Pelemahan Rupiah terpantau masih dalam rentang terbatas. Sentimen pengunduran diri Biden masih menjadi andalan pelaku pasar. Secara keseluruhan, mata uang Asia yang bergerak bervariasi dalam rentang moderat, dengan Peso Filipina dan Rupiah melemah, namun Baht Thailand, Ringgit Malaysia, Rupee India, Dolar Singapura dan Dolar Hong Kong serta Yuan China menguat tipis.

Hingga sesi perdagangan sore ini berlangsung, Rupiah tercatat ditransaksikan di kisaran Rp 16.215 atau melemah 0,19 persen. Sedangkan mata uang utama Dunia terlihat masih bergerak bervariasi, dengan Euro dan Pound bertahan di zona penguatan tipis tetapi Dolar Australia dan Dolar Kanada tergelincir dalam zona merah.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya