Berita

Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam, Nguyen Phu Trong/Net

Dunia

Mengenang Mendiang Pemimpin Komunis Vietnam Nguyen Phu Trong

SENIN, 22 JULI 2024 | 14:27 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Pemimpin dan Sekretaris Jenderal Partai Komunis yang berkuasa di Vietnam, Nguyen Phu Trong, meninggal pada usia 80 tahun.

Mengutip The Epoch Times pada Senin (22/7) Trong dilaporkan telah meninggal dunia hari Jumat (19/7) karena penyakit dan usia tua. Tetapi tidak memberikan rincian spesifik terkait penyakit apa yang diidap.

"Sekretaris Jenderal Trong meninggal dunia karena usia tua dan penyakit serius," ungkap laporan tersebut, seperti dimuat The Epoch Times.


Setelah kematian Trong, jabatan Sekjen Partai diambil alih oleh Presiden To Lam yang baru menjabat sejak Mei lalu.

Lahir pada bulan April 1944 dari keluarga petani di pinggiran kota Hanoi, Trong mempelajari sastra dan teori sosialis sebelum melakukan perjalanan ke Uni Soviet untuk mendapatkan gelar doktor di gedung Partai Komunis.

Trong pertama kali bergabung dengan Partai Komunis pada tahun 1968. Kemudian ia bekerja sebagai jurnalis untuk majalah Communist Review, di mana ia kemudian menjadi pemimpin redaksi.

Ia menjadi anggota Komite Sentral partai tersebut pada tahun 1994, dan menjabat sebagai ketua Majelis Nasional sejak tahun 2006, sebelum memulai masa jabatan pertamanya sebagai Sekretaris Jenderal partai pada tahun 2011. Dia juga menjabat sebagai Presiden Vietnam pada tahun 2018 hingga 2020.

Trong berkuasa di Vietnam selama lebih dari satu dekade. Selama masa jabatannya, Vietnam melakukan “diplomasi bambu,” yang menyeimbangkan antara Amerika Serikat dan China.

Vietnam telah menerapkan reformasi ekonomi sejak tahun 1986. Namun, kelompok hak asasi manusia internasional percaya bahwa Trong memimpin tindakan keras lebih lanjut terhadap para pembangkang, memenjarakan aktivis, jurnalis, dan komentator media sosial.

Trong meluncurkan apa yang disebut kampanye anti-korupsi, serupa dengan kampanye Xi di China, untuk menindak lawan-lawan di dalam partai tersebut, termasuk mantan perdana menteri Vietnam, presiden, dan ketua majelis nasional Vo Van Thuong.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya