Berita

Presiden terpilih, Prabowo Subianto/Net

Politik

Prabowo Paparkan Tiga Konsep Bernegara di Hadapan Perwira Remaja

MINGGU, 14 JULI 2024 | 09:45 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menyinggung tata kelola pemerintahan saat ini. Menurutnya, elite politik yang mengemban amanah tidak menjalankan tugas sesuai tujuan berbangsa dan bernegara yang diamanatkan UUD 1945.

Hal itu disampaikan Prabowo saat pembekalan calon perwira remaja TNI-Polri, di Balai Sudirman Jakarta, di Jalan Dr Saharjo, Tebet, Jakarta Selatan, akhir pekan lalu, dikutip Minggu (14/7).

Awalnya dia menjelaskan ihwal tiga konsep bernegara yang dia rangkum dari ilmuwan-ilmuwan dunia. "Ada 3 macam state craft, aliran bernegara," kata presiden terpilih itu.

Menurutnya, jenis pertama bernegara yakni berdasarkan ideologi. Menurutnya, perjalanan negara yang dibangun dengan basis itu akan berlangsung selama 70 tahun pasca kemerdekaan, dan dipimpin para pejuang kemerdekaan hingga para prajurit.

"Tujuh puluh tahun pertama sebuah negara urusannya adalah ideologi, apakah kita demokrasi, otokrasi, diktator, atau oligarki. Pendiri-pendiri bangsa kita memilih bangsa kita sebagai demokrasi kerakyatan, kedaulatan rakyat," katanya.

Jenis bernegara kedua, sambung dia, adalah berdasarkan ekonomi. Praktiknya, orang yang memimpin negara berbasis itu berasal dari kelompok pengusaha atau ahli ekonomi.

"Tapi ada aliran ketiga dalam bernegara, dan kadang ini kita lupa, elite indonesia lupa, yakni aliran realisme," sambungnya.

Menurutnya, aliran realisme yang tidak disadari pemimpin-pemimpin Indonesia sebelumnya, membuat cara bernegara tidak mengarah kepada tujuan bernegara yang sebenarnya, sebagaimana diamanatkan Pembukaan UUD 1945.

"Kadang-kadang elite bangsa Indonesia lupa, UUD di mulut tapi kita kurang baca, kurang mengerti bahwa tujuan nasional kita yang di Pembukaan UUD sangat jelas dan gamblang. Yang pertama melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Yang pertama melindungi, baru mensejahterakan," paparnya.

Prabowo memandang, selama ini yang selalu diajarkan di Indonesia hanya bernegara berdasarkan ideologi dan ekonomi, tetapi tidak mempertimbangkan kenyataan. Yang ada sekarang ini tidak dikedepankan.

"Saya sendiri baru ngeh bahwa bernegara ada aliran realisme, kenyataan. Kalau negara berdasarkan realisme, negara itu tujuannya harus survival, karena pasti ada konflik politik, ekonomi, pertahanan, dan sebagainya," tuturnya.

Ketua Umum Partai Gerindra itu mengamati, kondisi banyak negara hari-hari ini dihantui perpecahan. Misalnya perang Ukraina, Sudan, Somalia, Yaman, hingga Gaza.

Karena itu, Prabowo memandang corak bernegara harus disesuaikan dengan kondisi global saat ini, yakni menjamin keamanan seluruh masyarakat Indonesia sebagaimana poin pertama pembukaan UUD 1945, bukan justru mengutamakan persoalan ekonomi.

"Jadi ekonomi, kemakmuran itu (persoalan) kedua. Yang pertama melindungi, baru mencerdaskan, baru pendidikan. melaksanakan ketertiban dunia," urainya.

"Untuk apa kita bangun gedung-gedung, pelabuhan, bandara, kereta api cepat, jalan raya, waduk, kalau negara ini tidak utuh, tidak aman, tidak terlindungi," tandasnya.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Sehari Usai Pencoblosan, Pj Gubernur DKI Lantik Walikota Jakpus

Kamis, 28 November 2024 | 22:00

Timses Zahir-Aslam Kena OTT Dugaan ‘Money Politik’ di Pilkada Batubara

Kamis, 28 November 2024 | 21:51

Polri Perkuat Kerja Sama Bareng Dukcapil Kemendagri

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

KPK Tahan 3 Ketua Pokja Paket Pekerjaan Perkeretaapian DJKA

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

Firli Bahuri Tak Hadiri Pemeriksaan Polisi karena Ada Pengajian

Kamis, 28 November 2024 | 21:25

Ini Kebijakan Baru Mendikdasmen Untuk Mudahkan Guru

Kamis, 28 November 2024 | 21:22

Rupiah Terangkat Pilkada, Dolar AS Masih di Rp15.800

Kamis, 28 November 2024 | 21:13

Prabowo Menangis di Depan Ribuan Guru Indonesia

Kamis, 28 November 2024 | 21:11

Pengamat: RK-Suswono Kalah karena Meremehkan Pramono-Doel

Kamis, 28 November 2024 | 21:04

Perbaiki Tata Ekosistem Logistik Nasional, Mendag Budi Sosialisasi Aturan Baru

Kamis, 28 November 2024 | 21:02

Selengkapnya