Berita

Pemain timnas Spanyol Lamine Yamal Nasraoui Ebana/Ist

Publika

Piala Eropa dan Tangis Gaza di Allianz Arena

OLEH: YUDHIARMA MK
JUMAT, 12 JULI 2024 | 13:12 WIB

PEKAN ketiga setelah pesta kembang api menghiasi langit Munchen, Lamine Yamal, menjelma menjadi sebuah nama yang fenomenal. Setelah memecahkan rekor sebagai pemain termuda pencetak gol di Piala Eropa, ia pun melesat superviral. 

Di Allianz Arena, ia melesakkan bola dengan tendangan indah ke gawang Prancis pada babak semifinal Euro, Rabu dini hari, 10 Juli 2024.

Sepak bola selalu membawa kabar mendunia, tidak hanya soal yang kalah, merana, dan sang juara. Tapi juga bercerita tentang dramatika kehidupan umat manusia. 

Dilansir situs resmi UEFA, Yamal menjadi produsen gol paling belia sepanjang sejarah kejuaraan soccer di Benua Biru, di usia 16 tahun 362 hari. 

Dia mengalahkan rekor pemain Swiss, Johan Vonlanthen, yang pada umur 18 tahun 141 hari, sukses menembakkan "si kulit bundar" hingga tak mampu ditangkap kiper Prancis pada Euro 2004. 

Tak hanya itu, Lamal juga membawa Spanyol ke final. La Furia Roja tampil gemilang menundukkan Les Bleus dengan skor 2-1.

Pemilik nama lengkap Lamine Yamal Nasraoui Ebana, yang merupakan anak dari Mounir, seorang muslim keturunan Maroko ini, telah merumput di akademi Barcelona La Masia saat masih berumur 7 tahun. Usia emas ketika anak-anak banyak bermimpi tentang masa depan mereka, termasuk menjadi raja di lapangan sepak bola. 

Namun tak seperti tarian tiki-taka yang meliuk-liuk dari umpan-umpan pendek permainan timnas Spanyol, bom, tank dan persenjataan modern meluluhlantakkan kaki anak-anak Palestina: menjadi "tulang-tulang yang diliputi debu", kata penyair Chairil Anwar. 

Berbilang hari setelah pembukaan Euro 2024, di Stadion Munich, Sabtu (15/6/2024) malam, sebuah rudal Israel menghantam area perkemahan di Gaza selatan.

Mungkin Allianz Arena tak akan pernah menjadi saksi. Tentang tragedi kemanusiaan yang sudah tak bisa dikalkulasi. Tentang parade maut tragis, yang terjadi tepat ketika para pengungsi Palestina berkumpul menonton kompetisi akbar Eropa itu di sebuah sekolah. 

Dan 29 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas dalam pembantaian biadab itu. Serangan tiba kala para bocah tak berdosa penggemar bola, memadati halaman madrasah di Abassan timur, Khan Younis. 

Mereka pun berpulang ke alam baka, bersama pedagang asongan yang sedang berjualan biskuit dan smoothie. "Saya menyaksikan orang-orang terlempar dan potongan tubuh mereka berserakan berlumuran darah," kata seorang wanita muda bernama Ghazzal Nasser kepada Reuters di Khan Younis, Palestina, Kamis (11/7/2024).

Yamal mungkin menyaksikan para penggemar Celtic FC, yang juga dikenal sebagai Brigade Hijau, memberikan dukungan pada Gaza saat menjamu Kilmarnock, dalam lanjutan Liga Primer Skotlandia, 7 Oktober 2023. Mereka membentangkan spanduk bertuliskan "Kemenangan Atas Perlawanan" dan "Bebaskan Palestina".

Yamal mungkin memahami, betapa negaranya secara total mendukung kemerdekaan "tanah tumpah darah" pimpinan Presiden Mahmoud Abbas itu. 

Semangat Negeri Matador memang tak pernah kendor. Mereka mengingatkan dunia di forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan spirit yang menggedor-gedor, bahwa penjajahan harus dihapuskan dari jagat raya. 

Pada Selasa (28/5/2024), Pemerintah Spanyol melalui Perdana Menteri Pedro Sanchez, secara resmi mengakui negara Palestina, dalam sebuah keputusan yang disetujui kabinet. Penegasan ini sejalan dengan langkah serupa yang dilakukan Irlandia dan Norwegia.

PM Sanchez menandaskan bahwa perjuangan atas pengakuan itu, semata-mata karena alasan moral dan menegakkan keadilan, di mana terjadi penderitaan luar biasa yang dirasakan warga Palestina akibat invasi brutal Negeri Zionis.

Tapi, Yamal mungkin juga menyadari tentang seniornya, Noussair Mazraoui, pesepak bola sesama keturunan Maroko, yang mendapatkan teguran keras dari manajemen timnya. Pemain Bayern Munich pemilik kandang mewah Allianz Arena itu, terancam sanksi karena memberikan dukungan kepada Palestina. 

Lalu, setelah 237 hari dibombardir Israel, 36 ribu lebih warga Gaza tewas, 86 ribu luka-luka. Dan Yamal juga mungkin mengerti: tak ada tangis di Allianz Arena.

*Penulis adalah wartawan senior



Populer

Mahfud MD: Jangan Lempar Batu ke Unair, Tapi Sembunyi Tangan

Minggu, 07 Juli 2024 | 10:21

Krakatau Steel Terancam Kolaps, Erick Thohir Dituntut Tanggung Jawab

Minggu, 07 Juli 2024 | 15:56

Otoriter Dilarang Pimpin Perguruan Tinggi

Minggu, 07 Juli 2024 | 12:05

KPK Perlu Selidiki Program KKP Ekspor BBL Berkedok Budidaya

Selasa, 09 Juli 2024 | 18:28

Pejabat PLN Resmi Ditahan KPK

Selasa, 09 Juli 2024 | 18:23

Pengusaha Tambang Haji Romo Diancam Dijemput Paksa KPK

Minggu, 14 Juli 2024 | 17:02

Bey Machmudin: HR Nuriana Sosok yang Disiplin dan Merakyat

Kamis, 11 Juli 2024 | 14:51

UPDATE

2.959 Personel TNI-Polri Amankan AFF U-19 di Surabaya

Rabu, 17 Juli 2024 | 08:00

Kuasai Sprindik, KPK Anggap Polisi dan Jaksa Kompetitor

Rabu, 17 Juli 2024 | 07:46

Politik Uang Masih Jadi Momok, Bawaslu Terbuka 24 Jam

Rabu, 17 Juli 2024 | 07:42

Seluruh Kader PPP Wajib Menangkan Khofifah-Emil

Rabu, 17 Juli 2024 | 07:01

Matinya Warung Tetangga dan Solusinya

Rabu, 17 Juli 2024 | 06:45

Arutmin Gelar Operasi Katarak Gratis di Lingkar Tambang

Rabu, 17 Juli 2024 | 06:29

Berikut Manfaat Ikut PMR Bagi Siswa

Rabu, 17 Juli 2024 | 06:15

Jungle Survival

Rabu, 17 Juli 2024 | 05:50

Puluhan Petani Pati Geruduk Kantor BPN Jateng

Rabu, 17 Juli 2024 | 05:25

Insiden Trump Bikin Harga Bitcoin Tembus Rp1 Miliar Lebih

Rabu, 17 Juli 2024 | 04:50

Selengkapnya