Berita

Ilustrasi/Net

Tekno

Pencurian Bitcoin Meningkat Tajam di 2024, Sebanyak Rp21 Triliun Digondol Hacker

SABTU, 06 JULI 2024 | 11:16 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Dalam enam bulan pertama tahun ini, jumlah mata uang kripto yang dicuri dalam peretasan secara global meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.

Laporan peneliti blockchain TRM Labs pada Jumat (5/7) mengungkapkan sejumlah faktor, termasuk naiknya harga kripto.

"Peretas telah mencuri kripto senilai lebih dari 1,38 miliar dolar AS (Rp21,1 triliun) hingga 24 Juni 2024, dibandingkan dengan 657 juta dolar AS (Rp10,6 triliun) pada periode yang sama pada tahun 2023," kata TRM Labs, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (6/7).

Laporan TRM Labs menyebut pencurian rata-rata satu setengah kali lebih besar dari tahun sebelumnya.

"Meskipun kami belum melihat adanya perubahan mendasar dalam keamanan ekosistem mata uang kripto, kami telah melihat peningkatan signifikan dalam nilai berbagai token - dari bitcoin hingga ETH (ether) dan Solana - dibandingkan dengan waktu yang sama tahun lalu," kata Ari Redbord, kepala kebijakan global di TRM Labs.

"Artinya, penjahat dunia maya lebih termotivasi untuk menyerang layanan kripto, dan dapat mencuri lebih banyak saat melakukannya," lanjut Redbord.

Harga kripto secara umum telah pulih dari titik terendah yang dicapai pada akhir tahun 2022 setelah runtuhnya bursa kripto milik Sam Bankman-Fried, FTX. Bitcoin bahkan sempat mencapai titik tertinggi sepanjang masa di 73.803,25 dolar AS pada bulan Maret tahun ini.

Di antara kerugian kripto terbesar tahun ini adalah sekitar 308 juta dolar AS bitcoin yang dicuri dari bursa kripto Jepang DMM Bitcoin, dalam apa yang disebut perusahaan sebagai "kebocoran tidak sah".

Perusahaan mata uang kripto sering menjadi sasaran peretasan dan serangan siber, meskipun kerugian sebesar ini jarang terjadi.

Volume mata uang kripto yang dicuri pada tahun 2022 mencapai sekitar 900 juta dolar AS, kata Redbord, sebagian karena lebih dari 600 juta dolar AS dicuri dari jaringan blockchain yang terhubung dengan gim daring Axie Infinity.

Amerika Serikat telah mengaitkan peretas Korea Utara dengan pencurian itu.

Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa menuduh Korea Utara menggunakan serangan siber untuk membantu mendanai program nuklir dan misilnya.

Korea Utara sebelumnya membantah tuduhan peretasan dan serangan siber lainnya.

Populer

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Kejagung di Bawah ST Burhanuddin, Anak Buah Jalan Masing-masing

Rabu, 25 September 2024 | 17:11

Warganet Geram Bahlil Bandingkan Diri dengan Rasulullah: Maaf Nabi Tidak Minum Alkohol

Kamis, 26 September 2024 | 07:43

Salaman Andika Perkasa Dicuekin Kapolda Jateng dan Pj Gubernur

Rabu, 25 September 2024 | 11:18

MUI Tuntut Ahmad Dhani Minta Maaf

Rabu, 02 Oktober 2024 | 04:11

Aksi Massa Desak Polisi Tetapkan Said Didu Tersangka

Kamis, 03 Oktober 2024 | 20:43

UPDATE

Romo Benny, Sosok Penyebar Cinta Damai dan Kerukunan Antarumat Beragama

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 08:05

FTA, Memperkuat Demokrasi Liberal Ala Amerika (Bagian I)

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 07:36

KITB Makin Menarik Perhatian Investor, Dua Pabrik Mulai Beroperasi

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 07:32

Kabar Duka, Romo Benny Meninggal Dunia

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 07:22

Warga Mulai Menyemut Penasaran Lihat Alutsista TNI

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 07:09

Biden Ragukan Pemilu Presiden AS akan Berlangsung Damai

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 07:02

Harga Minyak Mentah Indonesia Turun ke 72,54 Dolar AS per Barel

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 06:45

Ciputra Serok 46,8 Juta Saham MTDL Seharga Rp22,5 Miliar

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 06:18

Perahu Kayu Produksi Demak Tak Kalah Peminat dari Jepara

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 06:13

Penyusunan Rencana Zonasi Tata Ruang Laut Perlu Sinergitas Stakeholder

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 05:58

Selengkapnya