Berita

Mantan Ketua Komsi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari/Ist

Politik

Kelakuan Hasyim Asy'ari Coreng Legitimasi Pemilu

SABTU, 06 JULI 2024 | 03:16 WIB | LAPORAN: WIDODO BOGIARTO

Komposisi Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI yang tersisa saat ini, haruslah diawasi Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) secara disiplin dan melekat.

Demikian disampaikan oleh Presidium Forum Alumni Kampus Seluruh Indonesia (AKSI) Juju Purwantoro melalui keterangannya, Sabtu (6/7).

"Tidaklah seperti saat ini, pengawasan Bawaslu tampak sangat kendor dan kalah wibawa di hadapan Komisioner KPU," kata Juju.


Menurut Juju, Hasyim Asy'ari sebagai pejabat publik telah mencoreng legitimasi (tidak berintegritas) hasil Pemilu 2024 oleh KPU.

"Kerusakan moral (moral hazard) seorang Hasyim, sedemikian bejatnya, sehingga sangatlah tidak layak dan patut dilakukan seorang ketua KPU," kata Juju.

Hal tersebut, menurut Juju, sangatlah mungkin berpengaruh negatif atas keabsahan segala proses penyelenggaraan dan keputusan (output) KPU terhadap  Pemilu 2024 yang 'clean and clear'.

Ironisnya lagi, Hasyim sebagai khatib Iduladha tahun ini di hadapan Presiden Joko Widodo, isi khutbahnya tentang manusia berkaraker hewan yang harus disembelih.

"Akhirnya Allah SWT telah menghukumnya dengan "senjata makan tuan", sebagai teladan pemimpin berkarakter buruk dan bejat seperti itu," kata Juju.

Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) menjatuhkan sanksi pemecatan kepada Ketua Komsi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari terkait aduan dari perempuan berinisial CAT yang merupakan seorang Anggota Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Den Haag, Belanda.

DKPP dalam putusannya menyatakan ada hubungan seks antara Hasyim Asy'ari dengan seorang Anggota PPLN Den Haag inisial CAT.

DKPP mengatakan hubungan badan dilakukan secara paksa di kamar hotel tempat Hasyim menginap pada 3 Oktober 2024. Saat itu, Hasyim berada di Den Haag berkaitan dengan kepemiluan.



Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya