Berita

Aktivis #MeToo terkemuka Sophie Huang Xueqin yang mengecam represivitas Republik Rakyat Tiongkok./IFJ

Dunia

IFJ Minta Tiongkok Bebaskan Jurnalis dan Aktivis yang Ditangkap di Xinjiang

JUMAT, 05 JULI 2024 | 08:03 WIB | LAPORAN: JONRIS PURBA

Awal tahun ini, Tiongkok menangkap dua jurnalis etnis Kazakh di provinsi barat laut Xinjiang, sementara jurnalis dan aktivis Sophie Huang Xueqin yang dipenjarakan dijatuhi hukuman lebih dari lima tahun penjara pada tanggal 14 Juni.

Federasi Jurnalis Internasional (IFJ) mengutuk serangan Tiongkok terhadap media dan menyerukan percepatan pembebasan semua jurnalis yang ditahan.

Di laman resmi, IFJ menulis mengutip laporan Radio Free Asia yang didanai Kongres Amerika Serikat, yang mengatakan bahwa dua jurnalis penyiaran dari perusahaan media milik negara Tiongkok, Xinjiang TV, ditangkap awal tahun ini, dan keberadaan atau status mereka saat ini tidak diketahui.

Kabarnya, kedua jurnalis etnis Kairat Kazakh  itu, Domalin dan Kuandyk Koben, ditahan polisi pada bulan April. Tidak jelas alasan di balik penangkapan mereka.

Dalam insiden lain, jurnalis dan aktivis #MeToo terkemuka Sophie Huang Xueqin yang dipenjara dan dijatuhi hukuman lima tahun penjara pada tanggal 14 Juni atas tuduhan ‘menghasut subversi terhadap kekuasaan negara’.

Huang, yang berada dalam tahanan pra-sidang sejak September 2021, mengalami penurunan kesehatan yang signifikan sejak penangkapannya di bandara Guangzhou hampir tiga tahun lalu. Menurut pendukung Huang dan aktivis hak buruh Wang Jianbing yang dipenjara, jurnalis tersebut juga akan dicabut hak politiknya selama empat tahun dan menghadapi denda sebesar CNY 100.000, sekitar USD 13.750. Kalimat tersebut memang mempertimbangkan waktu yang telah dijalani.

Sementara itu, pada tanggal 1 Juli, Klub Pers Nasional Amerika Serikat melaporkan dalam siaran persnya bahwa jurnalis dan penulis Dong Yuyu telah diperpanjang penahanannya hingga setidaknya tanggal 27 September 2024, setelah penangkapannya pada bulan Februari 2022 atas tuduhan spionase saat bertemu dengan seorang diplomat Jepang. Jurnalis tersebut diadili pada Juli 2023, namun belum ada putusan dalam kasus tersebut.

“Media yang bebas tidak akan ada jika jurnalis bisa dihilangkan selama berbulan-bulan, tanpa informasi mengenai keberadaan atau kondisi mereka. Sementara jurnalis dan pekerja media di Tiongkok terus menghadapi penangkapan dan penahanan dalam kondisi yang tidak jelas, hak konstitusional atas kebebasan pers direndahkan,” tulis IFJ.

“IFJ mengutuk penangkapan dan penahanan berkepanjangan terhadap para profesional media Tiongkok dan menyerukan pembebasan mereka segera,” demikian IFJ.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya