Berita

Direktur Eksekutif Human Studies Institute, Rasminto/Ist

Politik

Pakar Soroti Isu Kesukuan Mencuat Jelang Pilkada di Papua

KAMIS, 04 JULI 2024 | 17:14 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Dinamika kesukuan yang kental di Papua berefek pada kualitas calon kepala daerah (Cakada). Isu ini meningkat jelang pelaksanaan Pilkada serentak 2024 di Papua.

Direktur Eksekutif Human Studies Institute, Rasminto menilai dalam konteks geografis wilayah seperti Papua Pegunungan, faktor kedekatan kesukuan sering kali menjadi salah satu alasan utama dukungan terhadap calon tertentu.

“Meskipun ikatan kesukuan memiliki nilai penting dalam masyarakat, hal ini bisa menjadi penghalang bagi perubahan dan inovasi dalam kepemimpinan jika tidak diimbangi dengan penawaran program yang jelas dan konkret,” jelas Rasminto dalam keterangannya yang diterima redaksi, Kamis (4/7).


Pakar Geografi Manusia Universitas Islam 45 (Unisma) ini menuturkan agar semua calon diharapkan dapat memperkuat tawaran program riil dan terukur bagi masyarakat.

“Pemilih harus diberikan gambaran jelas tentang bagaimana setiap calon akan meningkatkan kesejahteraan dan pembangunan di Papua. Program-program yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, seperti peningkatan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, serta peningkatan ekonomi lokal, seharusnya menjadi fokus utama,” bebernya.

Lanjut Rasminto, para calon kepala daerah perlu melakukan sosialisasi yang efektif tentang tawaran programnya dengan mempertimbangkan media dan metode komunikasi yang sesuai dengan konteks lokal.

“Hal ini termasuk mendengarkan aspirasi masyarakat, melakukan diskusi terbuka, dan mengedukasi pemilih mengenai manfaat dari program yang ditawarkan,” tutur dia.

Dia berpesan pada masyarakat yang akan menghadapi pesta demokrasi pilkada serentak 2024 untuk melihat rekam jejak dan program konkret para calon.

“Masyarakat juga memiliki peran penting dalam memilih pemimpin yang dapat membawa perubahan positif. Mereka harus mempertimbangkan rekam jejak, visi, serta komitmen calon dalam membawa kemajuan, dibanding hanya melihat pada faktor kesukuan atau tradisional saja,” tandasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya