Berita

Anggota Komisi II DPR RI Mardani Ali Sera/RMOL

Politik

Mardani Ungkap Pemilihan Komisioner KPU di DPR Banyak Pesanan “Ini Jalur Saya”

KAMIS, 04 JULI 2024 | 14:29 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Anggota Komisi II DPR Mardani Ali Sera meminta agar ke depan DPR tidak mengulang kesalahan yang sama ketika merekrut ketua maupun anggota KPU.

Pasalnya, dia melihat ada beberapa masalah yang dialami KPU, misalnya tertangkap KPK ihwal suap. Kali ini, Ketua KPU Hasyim Asyari telah menyalahgunakan wewenang hingga tindakan asusila yang merusak marwah KPU.

Mardani meminta agar Komisi II tidak sibuk dengan menggolkan calon komisioner KPU yang dianggap satu jalur dengan kelompoknya, tapi lebih memilih yang punya integritas.

"Saya setuju ini menjadi hal yang membuat kita harus merenung, menyelesaikan masalah ini karena ini berulang. Kisah periode lalu suap, kisah sekarang urusan etika sebelumnya. Oleh karena itu ini menjadi tamparan buat kami di Komisi II untuk lebih berhati-hati dalam memilih komisioner, jangan lagi terlalu sibuk 'ini jalur saya', jangan. Pilih yang punya integritas dan kapasitas,” kata Mardani di Komplek Parlemen, Senayan, Kamis (4/7).

Legislator dari Fraksi PKS ini mengingatkan kembali soal bocornya nama Ketua KPU baru pengganti Arif Budiman ketika fit and proper test di DPR. Hal ini menandakan bahwa ada kelompok tertentu menginginkan Hasyim untuk maju demi kepentingan Pemilu 2024.

"Saya mungkin sedikit reminder, nanti teman-teman bisa lihat, saat pemilihan komisioner ini, saat fit n proper test, kalau teman-teman ingat tiga hari, tapi hari kedua bocor komisioner yang akan terpilih siapa,” ungkapnya.

Mardani sempat menyatakan bahwa dengan adanya bocor halus nama Ketua KPU baru, membenarkan adanya skenario dalam pemilihan komisioner KPU yang disiapkan partai politik yang berkuasa.

Padahal, ada beberapa kandidat yang memiliki integritas justru tidak terpilih ketika fit and proper test.

"Saya sempat diundang di salah satu TV, saya bilang 'kalau ini besok yang dipilih, berarti memang ada skenario' dan itu buruk. Dan kalau karena kasus sekarang bisa jadi skenario itu terbukti bahwa ada pesanan-pesanan,” bebernya.

"Jangan lagi ada pesanan. Ada banyak komisioner bagus yang saat paparan dan track record-nya bagus tidak terpilih, sedih,” tutupnya.

Populer

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Kejagung di Bawah ST Burhanuddin, Anak Buah Jalan Masing-masing

Rabu, 25 September 2024 | 17:11

Warganet Geram Bahlil Bandingkan Diri dengan Rasulullah: Maaf Nabi Tidak Minum Alkohol

Kamis, 26 September 2024 | 07:43

Salaman Andika Perkasa Dicuekin Kapolda Jateng dan Pj Gubernur

Rabu, 25 September 2024 | 11:18

MUI Tuntut Ahmad Dhani Minta Maaf

Rabu, 02 Oktober 2024 | 04:11

Aksi Massa Desak Polisi Tetapkan Said Didu Tersangka

Kamis, 03 Oktober 2024 | 20:43

UPDATE

Sultan Bachtiar Najamuddin Rising Star Bengkulu

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 17:53

Korea Selatan Sepakat Tanggung Biaya Keamanan Tentara AS Sebesar Rp17 Triliun

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 17:50

Lawan Hoaks Menuju Pilkada Jakarta Berintegritas

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 17:41

Jadi Irup Terakhir Sebagai Presiden, Jokowi Berterima Kasih ke TNI

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 17:14

APPI Optimis Multifinance Dapat Bantu Pemerintah Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 16:47

Kabinet Prabowo-Gibran Idealnya Lebih dari 50 Persen Diisi Profesional

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 16:24

Jokowi: HUT TNI Tahun Ini Paling Merakyat

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 15:44

Dinasti di Parlemen, Ini Daftar Anggota Dewan yang Punya Relasi Keluarga

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 15:20

Peluru Israel Tidak akan Pernah Habis

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 14:54

Brent Melonjak dalam Sepekan Imbas Timteng Memanas

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 14:53

Selengkapnya