Berita

Kerabat berduka di samping jenazah kerabat mereka di luar rumah sakit Sikandrarao di distrik Hathras, India pada Selasa, 2 Juli 2024/Net

Dunia

116 Tewas Terinjak-injak Selama Upacara Keagamaan di India

RABU, 03 JULI 2024 | 09:11 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Insiden kerumunan terjadi di sebuah acara keagamaan Hindu di Hathras, India Utara pada Selasa (2/7).

Para jemaah berbondong-bondong hadir ke lokasi tersebut untuk mendengarkan khotbah dari seorang tokoh keagamaan populer di sana.

Kendati demikian suasana tiba-tiba ricuh setelah badai debu melanda kuil tersebut. Kerusuhan tidak bisa terelakkan ketika orang-orang berusaha keluar dari kuil namun pandangan mereka tidak jelas karena kemasukan debu.

Banyak di antara mereka yang tertimpa atau terinjak-injak, saling berjatuhan, dan ada pula yang ambruk ke selokan pinggir jalan.

Komisaris divisi kota Aligarh di negara bagian Uttar Pradesh, Chaitra mengatakan bahwa sedikitnya 116 orang tewas dan puluhan lainnya terluka dalam insiden tersebut.

"Para peserta keluar dari lokasi ketika badai debu membutakan penglihatan mereka, menyebabkan keributan dan insiden tragis berikutnya,” ungkapnya, seperti dimuat AFP.

Sementara itu, Kepala petugas medis negara bagian Umesh Kumar Tripathi mengatakan sebagian besar korban tewas adalah perempuan.

Antrean ambulans membawa korban luka ke rumah sakit. Para perempuan dan laki-laki yang menangis berkumpul di luar salah satu kamar mayat di kota Etah, tempat banyak korban tewas dibawa, mencari kabar tentang kerabat mereka.

Perdana Menteri India Narendra Modi mengumumkan kompensasi sebesar 2.400 dolar AS (Rp39 juta) kepada keluarga terdekat dari mereka yang meninggal dan 600 dolar AS (Rp9,9 juta) kepada mereka yang terluka dalam insiden tragis tersebut.

"Saya turut berbela sungkawa bagi mereka yang kehilangan orang-orang yang mereka cintai. Saya mendoakan semua yang terluka segera pulih,” tulis Modi di platform media sosial X.

Presiden Droupadi Murmu mengaku sangat sedih dan menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya.

Pertemuan keagamaan di India memiliki rekam jejak buruk mengenai insiden mematikan yang disebabkan oleh buruknya manajemen massa dan pelanggaran keamanan.

Setidaknya 112 orang tewas pada tahun 2016 setelah ledakan besar yang disebabkan oleh pertunjukan kembang api di sebuah kuil untuk memperingati tahun baru Hindu.

Ledakan itu merusak bangunan beton dan menyulut api di kompleks kuil di negara bagian Kerala, tempat ribuan orang berkumpul.

Sebanyak 115 umat lainnya tewas pada tahun 2013 akibat terinjak-injak di sebuah jembatan dekat sebuah kuil di Madhya Pradesh.

Hingga 400.000 orang berkumpul di daerah tersebut dan kekacauan dimulai setelah beredar rumor bahwa jembatan akan runtuh.

Pada tahun 2008, 224 peziarah tewas dan lebih dari 400 orang terluka akibat terinjak-injak di sebuah kuil di puncak bukit di kota utara Jodhpur.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya