Berita

Teguh Santosa (kiri) bersama Dubes Korea Selatan untuk Indonesia Lee Sangdeok dalam sebuah kesempatan.

Politik

Tak Dikelola Baik, Bonus Demografi Bisa jadi Bencana Demografi

SELASA, 02 JULI 2024 | 21:11 WIB | LAPORAN: JONRIS PURBA

Jumlah penduduk kelompok usia produktif di Indonesia dan secara khusus di Sumatera Utara mesti dikelola dengan baik agar dapat menjadi bonus demografi.

Cara terbaik dalam hal ini adalah dengan menyediakan lapangan pekerjaan, yang berarti mengurangi tingkat pengangguran terbuka maupun tertutup.

Bila kondisi demografi di mana penduduk dalam kelompok usia produktif cukup banyak tidak dapat dikeloka dengan baik, maka yang akan terjadi bukan bonus demografi, melainkan bencana demografi.


Demikian disampaikan Teguh Santosa dalam perbincangan dengan kalangan jurnalis di Restoran Srikandi, Medan akhir pekan lalu.

Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) dan dosen hubungan internasional di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta ini mengatakan, pemerintah berperan besar memberikan stimulasi dan proteksi pada dunia usaha agar lapangan kerja yang tersedia dapat digunakan kelompok usia produktif untuk menghidupi diri dan keluarga, serta lebih lanjut menopang kebutuhan-kebutuhana primer lainnya.

Dia mencontohkan keberhasilan Republik Rakyat China memanfaatkan kondisi demografi di mana kelompok usia produktif lebih besar dari kelompok usia tidak produktif. Kini China tumbuh menjadi salah satu kekuatan ekonomi dunia dan memproduksi begitu banyak barang yang dibutuhkan masyarakat di banyak negara. Industrialisasi yang dilakukan China tidak hanya menyasar barang-barang kebutuhan sehari-hari, namun juga barang-barang berteknologi tinggi.

“Yang dilakuan China adalah mengembangkan industrialisasi dan menyerap sebanyak mungkin tenaga kerja. Ini tidak hanya memperkecil jumlah pengangguran, namun juga menurunkan tingkat kemiskinan dan kriminalitas,” ujar Wakil Sekjen Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) itu.    

Teguh juga menyebut pembangunan Korea Selatan sebagai salah satu model yang bisa diterapkan. Dia mengatakan, usaha membandingkan proses pembangunan Indonesia dan Korea Selatan pernah dilakukan cendekiawan Arief Budiman dalam buku yang berjudul “Negara dan Pembangunan”.

Salah satu kunci keberhasilan Korea Selatan menjadi negara eksportir karena pemerintah memberikan stimulasi pada kelompok-kelompok usaha. Kebijakan ini dikenal dengan nama saemaul undong atau gerakan masyarakat baru.

“Produksi, industrialisasi, dan proteksi menjadi kata-kata kunci dalam kebijakan saemaul undong ini. Sekarang kita melihat hasilnya, brand-brand raksasa Korea Selatan yang hadir dalam kehidupan kita sehari-hari,” kata Teguh lagi.

Dia mengatakan, Sumatera Utara yang memiliki sumber daya melimpah berpeluang besar menjadi pusat pertumbuhan ekonomi nasional bila dikelola dengan menggunakan pendekatan dan kebijakan yang baik.

“Insya Allah, Sumatera Utara bisa lebih hebat lagi. Meroket,” demikian Teguh.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya