Berita

Ilustrasi/Net

Politik

Kepercayaan Masyarakat Turun, Pengamat: Dirut BSI Layak Dicopot

SABTU, 22 JUNI 2024 | 17:42 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Seiring menurunnya kepercayaan masyarakat, Direktur Utama Bank Syariah Indonesia (BSI) Hery Gunardi sangat layak untuk dievaluasi.

Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga mencontohkan kasus teranyar, penarikan dana besar-besaran oleh Muhammadiyah menjadi indikasi kuat menurunnya kepercayaan terhadap BSI.

Padahal kepercayaan menjadi kunci keberhasilan lembaga jasa keuangan seperti BSI.


Sebab, kata Jamiluddin, jika kepercayaan masyarakat itu tidak segera diatasi, maka penarikan dana di BSI akan diikuti nasabah lainnya. Hal ini tentu akan membahayakan keberadaan BSI.

“Karena itu, evaluasi terhadap Dirut BSI perlu segera dilakukan untuk memastikan penyebab merosotnya kepercayaan masyarakat terhadap BSI. Kalau penyebabnya karena sang Dirut, maka pergantian perlu segera dilakukan,” kata Jamiluddin kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (22/6).

Menurut Mantan Dekan FIKOM IISIP Jakarta ini, upaya mencopot Dirut BSI tersebut tidak lain untuk menyelamatkan perbankan. Sebab, BSI masih dibutuhkan masyarakat, khususnya yang beragama Islam.

“Termasuk tentunya upaya benar-benar eksis mewujudkan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES),” pungkasnya.

Pada Kamis (30/5), Muhammadiyah resmi menarik dana persyarikatan yang disimpan di Bank Syariah Indonesia (BSI) dengan total mencapai Rp13-15 triliun.

Keputusan Muhammadiyah ini tertuang dalam memo Surat Keputusan PP Muhammadiyah Nomor 320/I.0/A/2024 yang telah ditandatangani oleh Ketua Muhammadiyah yaitu Agung Danarto dan Sekretaris Muhammadiyah yaitu Muhammad Sayuti.

Buntut dari penarikan dana belasan triliun tersebut berdampak signifikan. Pasalnya, Pimpinan Daerah Muhammadiyah atau PDM ramai-ramai mengosongkan saldo mereka di BSI.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya