Juru bicara pasukan IDF, Laksamana Muda Daniel Hagari/Net
Tujuan utama Israel untuk menghancurkan Hamas hingga ke akarnya dinilai mustahil oleh juru bicara pasukan IDF, Laksamana Muda Daniel Hagari.
Dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan di Channel 13 pada Kamis (20/6), Hagari menjelaskan bahwa IDF tidak akan bisa mencapai tujuan tersebut karena Hamas merupakan gerakan perlawanan yang telah melekat di hati masyarakat Gaza.
“Urusan menghancurkan Hamas, ini hanya membuang pasir di mata publik (kata lain dari menipu orang). Hamas adalah sebuah ide, Hamas adalah sebuah partai. Mereka berakar di hati masyarakat. Siapa pun yang mengira kita bisa melenyapkan Hamas adalah salah," tegasnya.
Hagari juga memperingatkan agar Israel segera membuat pemerintah alternatif di Gaza, jika tidak, Hamas akan kembali mengambil alih.
“Tidak ada keraguan bahwa pemerintahan alternatif selain Hamas akan memberikan tekanan pada Hamas," ujar Hagari.
Menteri Pertahanan Yoav Gallant telah mendesak Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk membentuk pemerintahan baru di Gaza, karena semakin lama akan melemahkan pencapaian militer Israel.
Sementara Pemimpin Persatuan Nasional Benny Gantz mengundurkan diri dari kabinet perang pekan lalu setelah Netanyahu menolak untuk menyajikan rencana pascaperang sesuai batas waktu yang ditetapkan.
Perbedaan pendapat antara militer dan pemerintahan Netanyahu semakin terlihat setelah IDF mengumumkan jeda taktis untuk kemanusiaan Gaza selama 11 jam setiap harinya. Tetapi perdana menteri mengkritik kebijakan tersebut.
“Untuk mencapai tujuan menghancurkan kemampuan Hamas, saya harus membuat keputusan yang tidak selalu diterima oleh para pemimpin militer,” tegas Netanyahu dalam rapat kabinet hari Minggu (16/6).