Berita

Diskusi Asosiasi Pengguna Jasa Penerbangan Indonesia di Binakarna Auditorium, Hotel Bidakara, Jakarta Selatan/RMOL

Nusantara

Aerophobia dan Agresivitas Penumpang Tantangan di Industri Penerbangan

KAMIS, 20 JUNI 2024 | 11:34 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Persoalan penumpang tak terkendali (unruly passengers) dan ketakutan berlebihan terhadap penerbangan (aerophobia) hingga kini masih jadi tantangan tersendiri di industri transportasi udara.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, yang ikut tampil sebagai pembicara, mengatakan, persoalan itu bisa mengancam keselamatan dan kenyamanan penerbangan.

"Aerophobia jadi problem di komunitas kita. Kita tidak bisa mengobati, tapi kita bisa mengurangi. Kita ajak bicara," katanya, pada forum diskusi Asosiasi Pengguna Jasa Penerbangan Indonesia (Apjapi) di Binakarna Auditorium, Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (20/6).

Sementara untuk unruly passengers sering kali mengganggu operasional penerbangan. Insiden seperti perilaku agresif, tidak patuh terhadap aturan keselamatan, dan gangguan lainnya, bisa menciptakan situasi berisiko tinggi.

Irfan juga membeberkan unruly passengers yang sering terjadi, yakni sengaja merokok di toilet ataupun di balik selimut, pengaruh alkohol, catcalling ke pramugari, dan yang paling ekstrem, gurauan adanya bom (bomb joke) di pesawat.

"Pada akhirnya kita mencoba mengurangi unruly, sementara untuk aerophobia kita beri pendampingan di pesawat, tanpa memberitahu penumpang lain bahwa itu butuh perhatian khusus," jelasnya.

Irfan juga menambahkan, tantangan unruly passenger dan aerophobia memerlukan pendekatan komprehensif dan kolaboratif.

Pelatihan khusus untuk awak kabin, penerapan sanksi tegas, dan dukungan psikoterapi merupakan langkah-langkah krusial untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan penerbangan di Indonesia.

Dengan demikian, industri transportasi udara diharapkan dapat memberikan layanan yang lebih baik dan aman bagi semua penumpang.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya