Berita

Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah/Net

Dunia

Bos Hizbullah Siap Perang Mati-matian Lawan Israel dan Siprus

KAMIS, 20 JUNI 2024 | 08:35 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Dengan senjata dan kemampuan intelijen yang dimiliki, Hizbullah optimis mampu menghadapi perang besar-besaran melawan Israel.

Hal itu disampaikan oleh pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah dalam sebuah pidato  yang disiarkan di Televisi pada Rabu (19/6), dalam rangka mengenang komandan militer yang tewas akibat serangan udara Israel pekan lalu.

Nasrallah menolak mengungkap senjata apa yang menjadi andalan untuk melawan Israel, namun potensi perang tampaknya semakin nyata.


"Kami sekarang punya senjata baru. Tapi saya tidak akan mengatakan senjata apa itu. Ketika keputusan sudah diambil, mereka akan terlihat di garis depan," ujarnya, seperti dimuat Associated Press.

Nasrallah dalam pidatonya juga menyoroti kemampuan Hizbullah menyusupkan drone pemantau ke wilayah sensitif Israel.

Dia merujuk pada sebuah video berdurasi hampir 10 menit yang diduga direkam oleh drone pengintai Hizbullah yang menunjukkan bagian dari Haifa, sebuah kota pelabuhan di perbatasan Israel-Lebanon.

Nasrallah mengatakan perang akan memiliki implikasi regional dan Hizbullah akan menyerang negara lain di kawasan yang mendukung Israel, termasuk Siprus, yang menjadi tuan rumah bagi pasukan Israel untuk melakukan latihan.

Satu-satunya cara untuk menghentikan tindakan Hizbullah  di perbatasan Lebanon-Israel adalah gencatan senjata di Jalur Gaza.

Sejak perang Gaza meletus Oktober tahun lalu, Hizbullah telah menggunakan drone berbahan peledak buatan lokal untuk pertama kalinya serta rudal permukaan ke udara untuk melawan jet Israel.

Nasrallah mengatakan pada tahun 2021, Hizbullah memiliki 100.000 pejuang tetapi sekarang dia mengklaim jumlahnya jauh lebih tinggi, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Dia mendapat tawaran dari negara-negara sekutu dan milisi di wilayah tersebut untuk dapat menambah puluhan ribu anggota milisinya, tetapi Nasrallah menolak.

Serangan Hizbullah meningkat setelah Israel memperluas okupasi ke kota Rafah di Gaza selatan dan meningkat lebih lanjut minggu lalu setelah serangan Israel menewaskan komandan tinggi Hizbullah Taleb Sami Abdullah, militan paling senior yang tewas sejauh ini.

Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz mengatakan pihaknya akan mengambil langkah lanjutan untuk merespon tindakan militer Hizbullah yang dinilai membahayakan.

Katz bahkan menyebut, potensi perang besar-besaran antara Hizbullah dan Israel mungkin tidak terelakkan.

"Kita semakin dekat dengan keputusan untuk mengubah aturan main melawan Hizbullah dan Lebanon. Dalam perang habis-habisan, Hizbullah akan dihancurkan, dan Lebanon terpukul habis-habisan,” cuitnya di platform X pada Selasa (18/6).

Selama sembilan bulan terakhir, serangan Israel telah menewaskan lebih dari 400 orang di Lebanon, sebagian besar dari mereka adalah tentara Hizbullah. Tetapi 80 di antaranya merupakan warga sipil dan non-kombatan.

Di Israel utara, 16 tentara dan 11 warga sipil tewas akibat serangan yang dilancarkan dari Lebanon.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya