Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

SMESCO Indonesia Khawatir PHK Massal Tokopedia jadi Pintu Masuk Pekerja Asing

SELASA, 18 JUNI 2024 | 15:20 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Direktur Utama Smesco, Wientor Rah Mada, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap pemecatan massal yang dialami ratusan karyawan Tokopedia.

Lembaga yang fokus membantu akses pasar bagi pelaku UMKM itu menyoroti potensi masuknya pekerja asing ke Indonesia setelah  platform eCommerce dalam negeri itu diakuisisi oleh raksasa teknologi asal China, Bytedance-Tiktok.

Dalam pernyataannya, Wientor menyatakan bahwa kekhawatiran tersebut sangat mungkin terjadi, mengingat pengambilalihan Tokopedia oleh Bytedance senilai 1,5 miliar dolar AS (sekitar Rp24 triliun).

Menurutnya, pemecatan 450 karyawan lokal itu sendiri telah menunjukkan bahwa Tokopedia tidak memprioritaskan hal-hal lokal. Wientor juga mempertanyakan komitmen direksi baru Goto terhadap sumber daya lokal Indonesia, termasuk UMKM dan karyawan.

“Saya termasuk yang sangat khawatir (masuknya pekerja asing). Sebagai platform digital, pekerjaan bisa dilakukan secara remote dari Tiongkok, tidak perlu secara fisik ada di Indonesia. Tetapi tetap saja ini berarti terjadi pengalihan pekerjaan yang seharusnya dilakukan oleh SDM Indonesia menjadi SDM luar,” kata Wientor dalam pernyataannya pada Selasa (18/6).

Menurutnya, ia sejak lama telah mengkritisi akuisisi Tokopedia oleh Bytedance, karena ia percaya hal tersebut akan memiliki dampak luas.

“Biar bagaimanapun juga, ketika pihak asing menguasai 75.01 saham di Tokopedia, mereka bisa berbuat apa saja, termasuk semua yang ditanyakan di atas. PHK massal karyawan lokal ini bisa saja hanya awalnya.” ujar Wientor.

Dalam kasus Tiktok Shop yang kini berubah nama menjadi Shop Tokopedia, Wientor mengungkapkan bahwa slogan keberpihakan terhadap UMKM hanya sebatas slogan.

Pasalnya, Smesco yang berada di bawah Kementerian Koperasi dan UMKM menemukan masih banyak produk asing di platform tersebut.

“Saya melihat, setelah akuisisi belum ada tindakan konkret dari Shop Tokopedia yang berpihak kepada UMKM. Bahkan kampanye Beli Lokal yang dilakukan, masih banyak yang produknya tidak 100 persen lokal,” kata dia.

Wientor pun menegaskan bahwa pemecatan massal ini akan memiliki dampak jangka panjang yang merugikan Indonesia.

“Secara jangka panjang, ini akan merugikan kita, karena SDM kita tidak terpakai oleh perusahaan internasional sebesar TikTok. Mereka cari makan di Indonesia, tetapi SDM lokal yang seharusnya dikembangkan, malah dipecat. Sangat tidak bisa diterima,” pungkasnya.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya