Berita

Pakar ekonomi Faisal Basri/RMOL

Bisnis

Pemerintahan Prabowo Bakal Terbebani Defisit Anggaran yang Melebar

SENIN, 17 JUNI 2024 | 19:59 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Defisit anggaran tahun ini hingga tahun depan diprediksi meningkat. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menargetkan defisit anggaran tahun depan mencapai batas maksimum 2,85 persen.

Pakar ekonomi Faisal Basri berpendapat ada tren penurunan atau perlambatan pertumbuhan ekonomi pada triwulan pertama 2024 yang harus ditelan pemerintah, kemudian fokus pemerintah hanya soal pemilu yang membuat penurunan ekonomi semakin tajam.

"Paska pemilu ini mulai tampak, jadi seperti katakan tadi, ada potensi defisitnya meningkat. Karena, kemungkinan besar sekali, target penerimaan pajaknya gak tercapai, sementara yang namanya pengeluaran tidak bisa dihambat, sehingga menimbulkan defisit yang membesar, sehingga tidak ada tabungan," kata Faisal Basri dikutip dari kanal Youtube Novel Baswedan, dengan tema ‘Hilirisasi Proyek Sesat dan Omong Kosong? Siap-siap Badai PHK’, Senin (17/6).


Faisal mengatakan saat ini cadangan keuangan pemerintah dibebankan ke Saldo Anggaran Lebih (SAL) yang bisa digunakan untuk tahun berikutnya. Namun, pemerintah tidak memiliki tabungan lainnya selain dari SAL.

"Dalam hitung-hitungannya tidak ada yang namanya tabungan. Jadi waktu Pak Prabowo jadi presiden bebannya makin berat," ungkapnya.

Selain itu, dari segi industri manufaktur menurun tajam, tampak adanya kecenderungan penjualan mobil turun hingga 20 persen di tahun ini yang berefek negatif pada ekonomi domestik.

"Kalau  kelas bawah itu hidupnya sangat memprihatinkan, sekarang sudah merembet ke kelas menengah, penjualan mobil itu turun 20 persen. Kemudian juga, tabungan mereka sudah tergerus, ternyata tabungan mereka di atas Rp100 juta, sekarang di bawah Rp100 juta, data menunjukkan hal seperti itu," tutupnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya