Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Puluhan Emiten Bakal Melantai, Siap-siap Raup Cuan dari Saham IPO

SENIN, 17 JUNI 2024 | 11:05 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Sebanyak 81 calon emiten bakal menggelar penawaran umum perdana saham alias initial public offering (IPO).

Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan ada 8 calon emiten dengan aset jumbo yang antre untuk meraup pendanaan di pasar modal.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sendiri menyebutkan bahwa terdapat 141 pipeline penawaran umum dengan perkiraan nilai indikatif sebesar Rp56,92 triliun. Perinciannya, nilai penggalangan dana dari 81 calon emiten tersebut sebesar Rp11,85 triliun.

Selain itu, ada 12 penawaran umum terbatas (PUT) dengan nilai indikatif Rp6,04 triliun dan 10 penawaran efek bersifat utang dan sukuk (EBUS) senilai Rp10,06 triliun.  Adapun Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) EBUS Tahap I, II, dan seterusnya sebanyak 38 penawaran bernilai indikatif Rp28,97 triliun. OJK pun menetapkan target penawaran umum sebesar Rp200 triliun sepanjang 2024.

Riset Stockbit yang ditulis Ritchie Runako menyebutkan berspekulasi di saham IPO menawarkan potensi keuntungan tinggi. Namun, pada saat bersamaan, risiko yang dihadapi juga menjulang.

Berdasarkan studi historis, Ritchie mengatakan bahwa ada beberapa temuan penting atau konklusi yang dapat dimanfaatkan oleh investor untuk memaksimalkan return, sekaligus mengurangi risiko ketika membeli saham-saham IPO.

Studi tersebut menggunakan data 161 saham yang melantai di BEI pada periode 6 Desember 2021–12 Februari 2024, sehingga tren pergerakan harga saham dan rekam jejak masa lalu belum tentu terulang di masa depan.

“Selain itu, alokasi saham pada saham IPO juga bervariasi, sehingga dapat mempengaruhi risk atau return absolut yang didapatkan investor,” ujar Ritchie dalam riset yang dipublikasikan oleh Stockbit, dikutip Senin (17/6).

Adapun hasil studi itu menghasilkan tiga konklusi. Pertama, saham-saham IPO – di luar papan akselerasi – menawarkan risiko dan return asimetris yang berarti potensi keuntungan lebih tinggi dibandingkan dengan risiko kerugian.

“Dengan mengesampingkan saham di papan akselerasi, probabilitas saham IPO untuk menghasilkan return positif pada hari pertama listing mencapai 70 persen, dengan rata-rata ekspektasi return 17,4 persen,” ujarnya.

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

UPDATE

Dirjen Anggaran Kemenkeu Jadi Tersangka, Kejagung Didesak Periksa Tan Kian

Sabtu, 08 Februari 2025 | 21:31

Kawal Kesejahteraan Rakyat, AHY Pede Demokrat Bangkit di 2029

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:55

Rocky Gerung: Bahlil Bisa Bikin Kabinet Prabowo Pecah

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:53

Era Jokowi Meninggalkan Warisan Utang dan Persoalan Hukum

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:01

Tepis Dasco, Bahlil Klaim Satu Frame dengan Prabowo soal LPG 3 Kg

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:50

Dominus Litis Revisi UU Kejaksaan, Bisa Rugikan Hak Korban dan tersangka

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:28

Tarik Tunai Pakai EDC BCA Resmi Kena Biaya Admin Rp4 Ribu

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:16

Ekspor Perdana, Pertamina Bawa UMKM Tempe Sukabumi Mendunia

Sabtu, 08 Februari 2025 | 18:41

TNI AL Bersama Tim Gabungan Temukan Jenazah Jurnalis Sahril Helmi

Sabtu, 08 Februari 2025 | 18:22

Penasehat Hukum Ungkap Dugaan KPK Langgar Hukum di Balik Status Tersangka Sekjen PDIP

Sabtu, 08 Februari 2025 | 17:42

Selengkapnya