Berita

Presiden Prancis, Emmanuel Macron/Net

Dunia

Macron Bangun Kekuatan Lawan Partai Sayap Kanan di Pemilu Prancis

KAMIS, 13 JUNI 2024 | 12:47 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Presiden Prancis, Emmanuel Macron mengajak partai-partai yang bersaing di kedua kubu pusat politik untuk bergabung dengannya dalam membentuk aliansi demokratis melawan sayap kanan National Rally (RN) yang dipimpin oleh Marine Le Pen.

Upaya itu dilakukan setelah partai Renaissance-nya kalah dari RN  dalam pemilu parlemen Eropa pekan lalu. Kekalahan tersebut mendorong Macron membubarkan parlemen saat ini dan menjadwalkan pemilihan umum pada 30 Juni, dengan putaran kedua pada tanggal 7 Juli mendatang.

Saat ini partai politik di Prancis berusaha membangun aliansi dan meluncurkan kampanye untuk mendapat kursi terbanyak.

Jika RN memenangkan mayoritas parlemen, Macron akan tetap menjadi presiden selama tiga tahun lagi dan mengarahkan kebijakan pertahanan dan luar negeri.

Namun dia akan kehilangan kendali atas agenda dalam negeri, termasuk kebijakan ekonomi, keamanan, imigrasi dan keuangan.

Macron mengatakan dia tidak akan mundur jika aliansi penguasanya kalah. Dia menyerukan rekan senegaranya dan pemimpin politik untuk bersatu melawan sayap kanan yang diyakini hanya akan membawa kemunduran bagi Prancis.

"Membangun proyek baru, sebuah koalisi untuk memerintah, sebuah koalisi untuk bertindak demi kepentingan Perancis dan republik," tegasnya, seperti dikutip dari Reuters pada Kamis (13/6).

Dia berjanji untuk mengambil tindakan lebih tegas dalam masalah imigrasi, keamanan dan keadilan.

"Kelompok sayap kanan ekstrem tidak akan menyelesaikan masalah dan hanya akan melibas supremasi hukum konstitusional Prancis," ujarnya.

Kelompok RN yang anti-imigrasi dan Eurosceptic diproyeksikan akan muncul sebagai kekuatan terkuat setelah pemilu, namun mungkin gagal mencapai mayoritas absolut

Pada Selasa (11/6), Ketua Partai Republik konservatif,  Eric Ciotti menyatakan bahwa ia telah membuat kesepakatan elektoral dengan RN. Keputusan ini mengejutkan partainya.

Pemberontakan massal terjadi di kalangan kelas berat Partai Republik setelah Ciotti mengumumkan kesepakatannya dengan RN di TV.

Dia menutup markas besar partai di dekat majelis rendah Majelis Nasional pada hari Rabu (12/6) setelah komite politik mengadakan pertemuan darurat. Ciotti mengklaim tindakan itu demi keselamatan staf setelah menerima ancaman.

Tak lama kemudian Komite politik Partai Republik dengan suara bulat memutuskan untuk memecat Ciotti karena upayanya beraliansi dengan RN.

Partai Republik yang sudah lama menjadi “partai pemerintah” yang membawa presiden seperti Nicolas Sarkozy dan Jacques Chirac ke tampuk kekuasaan, telah terjepit di antara kelompok sayap tengah yang dipimpin Presiden Emmanuel Macron dan sayap kanan sejak tahun 2017.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

Tekuk Fiorentina 2-1, Napoli Tak Biarkan Inter Tenang

Senin, 10 Maret 2025 | 01:21

Polda Jateng Tegas Larang Petasan Sepanjang Ramadan

Senin, 10 Maret 2025 | 00:59

Kluivert Tiba di Jakarta Ditemani Mantan Pemain Man United

Senin, 10 Maret 2025 | 00:41

Cegah Bencana Seperti di Jabotabek, Menteri ATR/BPN Evaluasi Tata Ruang di Jatim

Senin, 10 Maret 2025 | 00:25

Asiang Versus JACCS MPM Finance, Peneliti IPD-LP Yakin Hakim MA Lebih Adil

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:58

Beri Bantuan untuk Korban Banjir di Candulan, Okta Kumala Dewi Berharap Ada Solusi Jangka Panjang

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:41

PSU Empat Lawang Diikuti Dua Paslon, Pencoblosan pada 19 April 2025

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:20

Update Banjir dan Longsor Sukabumi: 5 Orang Wafat, 4 Orang Hilang

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:44

Menanti Keberanian Kejagung Bongkar Biang Kerok Korupsi Migas

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:30

PTPN IV PalmCo Siapkan 23 Bus untuk Mudik di Sumatera dan Kalimantan

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:18

Selengkapnya