Berita

Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira/Net

Politik

Tapera Untungkan Pemerintah Bukan Pekerja

RABU, 05 JUNI 2024 | 16:26 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) dinilai bakal merugikan perekonomian rakyat.

Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira memandang, kebijakan terbaru pemerintah tersebut diprediksi memberatkan pekerja dan pengusaha.

Sebab, menurutnya, iuran kepesertaannya cukup besar dengan penghitungan persentase dari gaji atau upah.


"Jika pekerja berpendapatan di atas UMR, maka setiap bulan gajinya dipotong 2,5 persen. Di tengah pelemahan ekonomi dan daya beli masyarakat, tentu potongan tersebut sangat memberatkan," ujar Bhima kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (5/6).

Bhima menilai wajar apabila terdapat penolakan dari dunia usaha hingga asosiasi driver ojek online. Karena, efek paling signifikan terlihat pada pengurangan tenaga kerja, di mana kebijakan ini dapat menyebabkan hilangnya 466,83 ribu pekerjaan.

"Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan iuran wajib Tapera berdampak negatif pada lapangan kerja, karena terjadi pengurangan konsumsi dan investasi oleh perusahaan," urainya.

Di samping itu, dia juga memperkirakan kerugian dari kebijakan Tapera berdasarkan hasil simulasi ekonomi menyebabkan penurunan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar Rp1,21 triliun.

Bhima memandang, penghitungan tersebut menunjukkan dampak negatif pada keseluruhan output ekonomi nasional.

"Meskipun ada sedikit peningkatan dalam penerimaan negara bersih sebesar Rp20 miliar, jumlah ini sangat kecil dibandingkan dengan kerugian ekonomi yang terjadi di sektor-sektor lain," demikian Bhima.



Populer

Sekretaris Fraksi PDIP DPR Yakin Hasto Dapat Keadilan

Kamis, 05 Juni 2025 | 23:16

Mantan Panglima TNI: Presiden Saya Purnawirawan!

Minggu, 08 Juni 2025 | 11:20

Dimas Kanjeng Bagikan Dua Ribu Daging Kurban dan Paket Sembako

Sabtu, 07 Juni 2025 | 05:48

Tolak Serahkan Aset Tol, Dicurigai Ada Beking Kuat Jusuf Hamka

Senin, 09 Juni 2025 | 01:03

RSUD Tarakan Minta Maaf dan Skorsing dr. Diah dalam kasus Kematian Pasien Johanes

Sabtu, 07 Juni 2025 | 12:28

Pindahkan Empat Pulau Aceh ke Sumut, Tito Guncang Stabilitas Politik Prabowo

Senin, 09 Juni 2025 | 18:42

Dokter Tifa Doakan Sakit Kulit Jokowi Cepat Sembuh

Rabu, 04 Juni 2025 | 11:11

UPDATE

UUD 45 Tak Setebal UUD India dan Tidak Sempurna

Jumat, 13 Juni 2025 | 16:06

Wamenkop Godok Percepatan Kopdes Merah Putih bersama Gubernur Maluku

Jumat, 13 Juni 2025 | 15:50

Prof Jimly: Kenaikan Gaji Hakim Bukan Solusi Perubahan Sistem Kehakiman di Indonesia

Jumat, 13 Juni 2025 | 15:36

Ahmad Doli Yakin DPR Tak Akan Tindaklanjuti Usulan Pemakzulan Gibran

Jumat, 13 Juni 2025 | 15:17

KPK Periksa Mantan Ketua DPRD Kabupaten Mempawah Ria Mulyadi

Jumat, 13 Juni 2025 | 15:02

Enam Ilmuwan Nuklir Iran Tewas Kena Bombardir Israel

Jumat, 13 Juni 2025 | 15:00

Kedubes Iran di Jakarta Kutuk Serangan Israel

Jumat, 13 Juni 2025 | 14:52

Dua Mantan Menteri Berseteru, Hayono Isman Dilaporkan Djan Faridz

Jumat, 13 Juni 2025 | 14:44

Pak Jokowi Tolong Ajari Menantunya Tak Main Api dengan Aceh

Jumat, 13 Juni 2025 | 14:41

Waketum Golkar Setuju dengan Jokowi, Pemakzulan Boleh Sepaket

Jumat, 13 Juni 2025 | 14:41

Selengkapnya