Berita

Lintas Generasi Aktivis Pro Jakarta di kawasan Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat/Ist

Politik

Aktivis Tak Ingin Aset Rp1.400 T di Jakarta Jatuh ke Tangan Cukong

SELASA, 04 JUNI 2024 | 13:41 WIB | LAPORAN: WIDODO BOGIARTO

Sejumlah aktivis yang tergabung dalam Lintas Generasi Aktivis Pro Jakarta mempertanyakan nasib pengelolaan aset negara pasca Jakarta tidak menjadi ibu kota negara.

Pemerintah Pusat diperkirakan memiliki aset berupa Barang Milik Negara (BMN) senilai Rp1.400 triliun di Jakarta.

Aktivis senior Jakarta Syafti Hidayat alias Ucok Prodem menegaskan, peralihan aset ribuan triliun ini harus mendapat perhatian serius oleh warga Jakarta.


"Kita harus pelototi hal ini. Jangan sampai peralihan aset ini membuat rugi warga Jakarta. Pembangunan Jakarta ke depannya harus berkelanjutan, berkeadilan, dan pro rakyat, bukan pro cukong," kata Ucok Prodem di kawasan Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, Senin malam (3/6).

Di tempat yang sama, aktivis lainnya, Rio Ayudhia Putra mengingatkan Pemprov DKI Jakarta dan Pemerintah Pusat agar membuka secara transparan daftar aset negara yang akan dikelola atau diserahkan ke Jakarta.

Menurut Rio, hal ini penting untuk dilakukan demi mewujudkan tata kelola pemerintahan sesuai prinsip good governance.

Terlebih akan ada sekitar 136 aset negara Pemerintah Pusat, menurut informasi yang didapat, akan diserahkan ke Jakarta.

Lebih lanjut, Rio menjelaskan, jangan sampai di masa transisi pengelolaan aset ribuan triliun ini malah menguntungkan segelintir kelompok atau individu tertentu sementara warga Jakarta secara subjek pembangunan malah tidak mendapat manfaat.

"Sebagai subjek atas pembangunan Jakarta penting melibatkan partisipasi masyarakat seluas-luasnya pada masa transisi semacam ini. Jangan malah ditutup-tutupi dan diabaikan hak warga atas kotanya," kata Rio.

Demi mengawal proses peralihan aset ini, Rio juga mendorong pembentukan Satgas Warga Pengawasan Aset sebagai implikasi terbitnya UU Ibu Kota Negara dan UU Daerah Khusus Jakarta.



Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya